Pelaksana tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pulang Pisau, Edy Purwanto Casmani. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Edy Purwanto Casmani (23/5/2024) mengungkapkan masih menunggu Surat Keputusan (SK) bupati untuk melaksanakan program gerakan konsumsi pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada ada 10 desa yang telah direncananya sebagai target sasaran untuk.

Edy Casmani menjelaskan, B2SA merupakan salah satu gerakan yang masuk sebagai keberlanjutan program. Beberapa program yang ada selain dari gerakan pangan murah yang sudah dilaksanakan di dua kecamatan dan selanjutnya gerakan konsumsi pangan B2SA.

Dijelaskannya, tujuan dari B2SA itu adalah untuk mensosialisasikan pangan yang aman kepada masyarakat. Diantaranya agar mau membiasakan diri konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman dalam mendukung hidup sehat sehingga bisa mewujudkan terciptanya sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Edy Casmani mengatakan, pada program ini diharapkan bisa segera terlaksana karena B2SA merupakan sekaligus alternatif cara untuk membantu penanganan stunting di Kabupaten Pulang Pisau. Sasarannya untuk program tersebut biasanya ke anak gizi buruk atau gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui, dan calon pengantin.

Lanjut dijelaskan Edy Casmani, program B2SA yang rencananya untuk 10 desa ini memiliki aspek ketahanan pangan. Diantaranya aspek ketersediaan seperti Teras Pangan, kemudian aspek keterjangkauan untuk Gerai Pangan, dan  juga aspek pemanfaatan yakni Rumah Pangan.

Sementara lainnya untuk memastikan pangan yang aman, pihaknya masih terus melakukan sosialisasi dan survei ke pasar-pasar tradisional yang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Tujuannya ini untuk memastikan dari produk makanan yang dijual tidak ada yang kedaluwarsa dan masih dalam tingkatan aman.

Dinas Ketahanan Pangan setempat juga bekerjasama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam melakukan survei ke setiap tokoh-tokoh yang menjual produk makanan untuk melakukan pengecekan. Dirinyapun berharap, dari semua program yang ada bisa terlaksana meskipun harus dilakukan secara bertahap.  (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)