Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Pulang Pisau, Denny Eko Setyadi. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau Usis I Sangkai melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Denny Eko Setyadi (21/4/2021) mengungkapkan bahwa sepanjang 143 kilometer di Kecamatan Kahayan Hilir yang menjadi kecamatan dalam lingkungan wilayah perkotaan belum mencapai taget peningkatan pengerjaan pengaspalan.

Dari total jalan sepanjang 208 kilometer di wilayah Kecamatan Kahayan Hilir yang menjadi jantung kota kabupaten setempat  baru terealisasi pekerjaan pengaspalan sepanjang 65 kilometer atau setara dengan 30 persen jalan yang sudah di aspal.

Dikatakan Denny, pada tahun anggaran 2021ini Dinas PUPR pada bidang Bina Marga mengalokasikan ada beberapa kegiatan peningkatan jalan untuk pekerjaan pengaspalan antara lain Jalan Panunjung Tarung, Rei I, Rei II, Desa Hanjak Maju, Jalan Bhayangkara, Jalan Batu Lampang, jalan menuju pelabuhan Desa Bahaur dan peningkatan jalan di Desa Bukit Rawi Kecamatan Kahayan Tengah.

Lanjut dikatakan Denny, ada sekitar 30 paket pekerjaan Dinas PUPR yang sudah masuk pada tahapan tayang di LPSE pemerintah setempat dan sebagian paket kerjaan sudah melalui proses lelang. Dalam paket pekerjaan peningkatan jalan ini, didominasi paket kerjaan peningkatan pengaspalan dan base crouse.

Dirinya mengungkapkan bahwa tahun ini mulai merubah pola lelang dengan harapan pekerjaan pengaspalan sengaja didahulukan agar para pemenang tender dapat mengerjakan pekerjaan pengaspalan dengan maksimal. Mendahulukan pekerjaan pengaspalan pada triwulan kedua ini diharapkan mutu dan kualitas pekerjaan menjadi baik. Kemungkinan kecil, faktor cuaca seperti musim penghujan tidak menjadikan alas an bagi kontraktor dalam pengerjaan pengaspalan tersebut.

Dari total 1.170 kilometer keseluruhan jalan di kabupaten setempat, terang Denny, jalan yang telah ditingkatkan menjadi aspal sepanjang 205 kilometer. Sedangkan jalan sepanjang 779 kilometer dalam kondisi berstatus jalan mantap, artinya jalan tersebut dapat dilalui dengan nyaman oleh masyarakat dan penguna jalan.

Kemudian dijelaskan Denny, tahun ini juga ada beberapa ruas jalan yang kembali ditingkatkan dengan mengunakan material base crouse. Diantaranya Kecamatan Maliku, Kecamatan Kahayan kuala, dan Kecamatan Kahayan Hilir seperti Desa Hanjak Maju, Desa Mantaren I, dan Jalan Masrumi Layar

Penyebab lambatnya  pembangunan peningkatan jalan, terang Denny, karena terbatasnya ketersediaan anggaran yang dimiliki pemerintah setempat.  Bidang Bina Marga sendiri pada anggaran Tahun 2021 ini mengalami penurunan anggaran sebesar Rp10 Milyar. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)