TRANS HAPAKAT – Penjabat Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani (6/7/2024) memberikan mengapresiasi kepada  Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Profesor Salampak Dohong atas kepercayaan memilih kabupaten setempat sebagai salah satu tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk 548 mahasiswa.

Nunu Andriani saat menghadiri pelepasan mahasiswa KKN Reguler Periode pertama  UPR tahun 2024 di aula Rahan Gedung Rektorat Lantai 2 UPR mengatakan bahwa ada  sebanyak 2.183 mahasiswa UPR tahun ini mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan KKN di sejumlah kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah, tidak terkecuali untuk Kabupaten Pulang Pisau.

Lanjutnya, untuk Kabupaten Pulang Pisau dari 548 mahasiswa KKN rencananya ditempatkan di enam kecamatan yang disebar pada 34 desa. Semua telah ditentukan dalam penempatannya sesuai dengan kelompoknya yang seluruhnya berjumlah 37 kelompok  beserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Setiap desa terdapat dua kelompok disesuaikan dengan luas desa dan jumlah penduduk.

Dalam pelaksanaan KKN ini, papar Nunu Andriani, pastinya setiap perguruan tinggi di Indonesia memiliki program yang sama dan wajib dilaksanakan untuk memenuhi salah satu nilai dari tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian terhadap masyarakat. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat di desa sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing mahasiswa.

Menurut Nunu Andriani, KKN reguler periode pertama tahun 2024 memiliki tema “UPR Berkontribusi, Desa Berinovasi”. Melalui tema ini difokuskan pada pembentukkan branding desa sesuai dengan potensi masing-masing desa diantaranya desa peduli pendidikan, peduli lingkungan, bebas stunting, mandiri, literasi, preneur, ramah perempuan dan peduli anak, dan desa wisata.

Dikatakan Nunu Andriani, pemerintah kabupaten setempat hingga saat ini masih terus menggerakkan terkait program isu-isu strategis nasional. Salah satunya gencar dalam penanganan stunting  agar menjadikan Kabupaten Pulang Pisau bebas stunting.

Beberapa program pendukung lainnya seperti pemberian makanan tambahan anak kurus dan stunting (Permata Kuning), pelaksanaan bunda asuh anak stanting (BAAS) melalui Dharma Wanita Persatuan (DWP), penanganan inflasi melalui pemanfaatan lahan pekarangan dalam mengurangi beban pengeluaran masyarakat seperti memanfaatkan lahan-lahan tidur dengan tanaman sesuai kondisi lahan untuk menambah pendapatan masyarakat.

Selain itu juga membuka kemudahan berinvestasi di kabupaten setempat bagi para pelaku usaha. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)