(FOTO ILUSTRASI/ TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Keterlambatan pasokan pupuk mulai dikeluhkan petani di Kabupaten Pulang Pisau yang mulai memasuki musim tanam. Sugiono salah satu perwakilan petani yang juga tergabung dalam Gapoktan Desa Tahai Baru Kecamatan Maliku (16/52020) mengungkapkan agar pemerintah setempat melalui Dinas Pertanian bisa memperhatikan keluhan yang dirasakan oleh para petani di kabupaten setempat.

Menurut Sugiono, para petani saat ini mulai susah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Pupuk bersubsidi cukup membantu dan meringankan para petani, karena pupuk non bersubsdi harga dipasaran cukup mahal. Para petani berharap Dinas Pertanian bisa mendorong kepada pemasok agar ketersediaan pupuk bersubsidi yang dibutuhkan bisa terpenuhi sehingga petani memperoleh hasil produksi padi yang maksimal. Sebagai daerah penghasil padi yang cukup besar, Sugiono berharap berbagai fasilitas dan kemudahan bagi petani bisa menjadi perhatian bagi pihak terkait.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau Slamet Untung Rianto mengatakan terkait dengan kekosongan pupuk bersubsidi yang menjadi keluhan para petani di kabupaten setempat ini, pihaknya sudah menerima laporan.

Keterlambatan pasokan pupuk bersubsidi ini diinformasikan oleh bidang terkait, terang Slamet, dikarenakan ada pergantian distributor dari PT Pertani ke PT Pusri sehingga untuk proses administrasi sebelumnya perlu waktu. Namun, untuk saat ini kapal pengangkut pupuk bersubsidi untuk memasok wilayah Kalimantan Tengah  sudah bersandar di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan hanya tinggal menunggu bongkar muat.

Menurut Slamet, bongkar muat dan pengangkutan ini yang mungkin perlu waktu sehingga petani diharapkan bisa bersabar meski diakuinya petani sangat membutuhkan apalagi telah memasuki musim tanam. Jangan ada asumsi dari petani, bahwa kekosongan pupuk jenis Urea ini karena ada pihak yang “bermain” tetapi murni keterlambatan pasokan pupuk bersubsidi ini karena ada proses pergantian distributor pupuk. Ia memperkirakan dalam satu minggu ke depan kekosongan pupuk bersubsidi ini bisa teratasi. (HERI WIDODO/ DENK)