Salah satu bangunan gedung sekolah yang terendam banjir di Kecamatan Jabiren Raya. (FOTO BPBD PULANG PISAU)

TRANS HAPAKAT – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Osa Maliki (18/3/2024) mencatat sebanyak sembilan desa di tiga kecamatan terendam banjir dan sebanyak 2.101 kepala keluarga atau 6.849 jiwa dan 1.184 unit bangunan terdampak.

Dikatakanya, kesembilan desa yang mulai terendam banjir antara lain Kecamatan Sebangau Kuala tercatat  enam desa yakni Desa Paduran Mulya, Paduran Sebangau, Sebangau Mulya, Sebangau Permai, Mekar Jaya, dan Desa Sebangau Jaya.

Kecamatan Jabiren Raya yaitu Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa, kemudian di Kecamatan Kahayan Tengah adalah Desa Penda Barania. Untuk ketinggian debit air di masing-masing wilayah desa berbeda-beda antara 25 centimeter hingga 130 centimeter terjadi pada Desa Tanjung Taruna Kecamatan Jabiren Raya.

Banjir yang terjadi di sembilan desa di Kabupaten Pulang Pisau, terang dia, selain merendam rumah warga juga merendam berbagai fasilitas lainnya berjumlah 131 unit. Seperti fasilitas kesehatan 18 unit, gedung sekolah 29 unit, rumah ibadah 40 unit, fasilitas umum 9 unit dan gedung pemerintah berjumlah 35 unit.

Osa Maliki mènjelaskan, banjir yang terjadi sejak tanggal 27 Februari sampai hari ini yang melanda di sembilan desa di tiga kecamatan membuat 83 kepala keluarga atau 261 mengungsi dikarenakan kondisi rumah miliknya terendam banjir.

Menurutnya banjir yang terjadi di beberpa desa disebabkan tingginya intensitas curah hujan, penyebab lain adalah air kiriman dari kabupaten tetangga sehingga daerah aliran sungai (DAS) Kahayan maupun Sebangau meluap dan menggenangi pemukiman penduduk.

Menyikapi kejadian tersebut, ungkap Osa Maliki, pemerintah setempat telah menetapkan tanggap darurat bencana banjir. Hal ini dilakukan sebagai upaya penanganan darurat banjir lebih terfokus pada penyediaan dan penyaluran bantuan logistik kebutuhan pokok (sembako), obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.

Dijelaskanya, status tanggap darurat merupakan upaya kongkrit pemerintah daerah terhadap penanganan bencana di suatu daerah sebagai langkah koordinasi antar OPD teknis bersama para pemangku kepentingan sehingga dalam pelaksanaanya bisa cepat, terarah, efisien dan bermanfaat kepada korban.

Dikatakannya, pemerintah setempat telah menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir untuk Kecaamatan Sebangau Kuala berupa paket sembako sebanyak 1.283 paket dan 4.885 kilogram beras. Sementara untuk bantuan logistik di dua desa yang berada di Kecamatan Jabiren Raya, tim sedang bekerja melakukan penghimpunan data dan menunggu proses selanjutnya. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)