TRANS HAPAKAT – Kepala Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Jali Rahman (14/8/2023) membenarkan sedikitnya ada dua rumah milik warga dan beberapa fasitas umum di desa tersebut ambruk akibat abrasi.
Dikatakan Jali Rahman, peristiwa musibah abrasi terjadi RT.002 terjadi pada Minggu 13 Agustus 2023 sekitar pukul 20.10 yang menyebabkan rubuhnya rumah milik warga serta fasilitas umum milik desa setempat.
Berdasarkan data yang tercacat pihak pemerintah desa setempat, kata dia, ada dua rumah milik Fatur dalam kondisi rusak berat dan milik Wanto rusak ringan. Bebarapa fasilitas umum yang mengalami kerusakan parah diantaranya adalah jalan titian sepanjang 70 meter, wc umum sekolah, penampungan air.
Sementara fasilitas umum lainnya yang terdampak adalah sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) At Thaibah. Ambruknya rumah dan fasilitas umum akibat abrasi ini tidak memyebabkan korban jiwa maupun korban luka-luka, namun kerugaan materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Laporan kejadian, papar Jali Rahman, pemerintah desa setempat melaporkan kepada Bupati Pulang Pisau dan masyarakat yang menjadi korban abrasi berharap ada bantuan dan menurunkan tim teknis guna menganalisa kondisi tanah di lokasi kejadian sehingga peristiwa yang sama tidak terulang kembali.
Kepada www.transhapakat.web.id, Kepala Pelaksana ( Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Osa Maliki mengungkapkan untuk menindaklanjuti atas laporan tentang musibah di Desa Sei Bakau Kecamatan Sebangau Kuala bahwa pihaknya bersama Dinas Perkimtan, Dinas Sosial menuju lokasi bancana.
Menurutnya, upaya yang dilakukan diantaranya menginventarisir kerusakan, kerugian, dan menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban. Selanjutnya melakukan berbagai tindakan lainnya, sebagai dasar acuan rencana selanjutnya.
Osa Maliki berharap masyarakat yang berada di pinggir atau pesisir pantai agar terus waspada dan terus memperhatikan area yang berpeluang terjadi gelombang yang berpotensi mengeser struktur tanah dan berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa masyarakat desa setempat. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)