TRANS HAPAKAT – Kapolres Pulang Pisau AKBP Siswo Yuwono Bima Putra Mada melalui Kapolsek Kahayan Hilir Ipda Widodo mengatakan sekitar Pukul 20.30 anak buaya yang berhasil ditangkap warga bersama kepala Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir diserahkan kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah yang langsung datang ke lokasi.
Dikatakan Widodo, masyarakat diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati karena menurut informasi warga masih ada anak buaya yang lain dan belum tertangkap. Pihaknya juga meminta kepada pemerintah desa setempat dan warga untuk selalu berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Tengah apabila berhasil menangkap anak buaya yang lain.
Buaya yang ditangkap warga Rabu (4/3/2020) sore tersebut, terang Widodo, berukuran sepanjang mencapai 1,5 meter. Dari keterangan Kepala Desa Mentaren II Agus Imam Murdianto bahwa awalnya kemunculan anak buaya dilihat oleh salah satu warga di Handel Malang II. Selanjutnya kepala desa bersama beberapa warga lain mencoba menangkap dengan menggunakan tali dan jaring sederhana.
Namun, kata dia, warga setempat meyakini bahwa anak buaya tersebut bukan seperti yang ada dalam video yang beredar belum lama ini. Untuk itu warga diminta tidak melakukan aktivitas di saluran primer atau Handel Malang II yang menjadi lokasi tempat kemunculan anak buaya yang dilihat oleh warga.
Kepala Desa Mentaren II Agus Imam Murdianto membenarkan anak buaya itu ditangkap menggunakan peralatan seadanya bersama warga. Setelah berhasil ditangkap, dirinya menghubungi Ia juga berharap masyarakat juga ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitarnya dan selalu berkoordinasi jika melihat kemunculan anak buaya lainnya.
Bersama warga, terang Agus, anak buaya dievakuasi dari sungai dan melaporkan penangkapan tersebut kepada Polsek Kahayan Hilir untuk koordinasi selanjutnya diserahkan kepada BKSDA Provinsi Kalteng.
Penangkapan anak buaya ini membuat heboh warga Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir. Bahkan beberapa video penangkapan anak buaya beredar di media sosial dan grup Whatsapp. (ANATASYA LEONY/ DENK)