Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Gofridson. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah, Gofridson (28/6/2024) mengungkapkan untuk lebih memaksimalkan produktivitas sektor pertanian di kabupaten setempat maka harus ada peran anak muda sebagai generasi penerus dalam menggali potensi sumber daya alam (SDA) yang ada.

Gofridson menjelaskan, sebagai anak muda sudah semestinya harus hadir dan jangan malu untuk berkecimpung dalam mengembangkan sektor pertanian. Apalagi untuk sekarang ini petani atau pelaku pertanian kita yang sebagian besarnya sudah berusia tua berkisar rata-rata masuk usia 50-60 tahun.

Menurut dia, keberadaan mereka yakni anak muda harus dapat mengganti petani tua dan setidaknya lahir dari keluarga petani yang tidak mencari pekerjaan lainnya. Dorongan inilah yang menjadi nilai penting dan telah masuk didalam salah satu mekanisme pertanian dari pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kabupaten.

Gofridson mengatakan bahwa anak muda tidak perlu lagi memandang sebuah sektor pertanian memiliki hubungan dengan sebuah lumpur ataupun mencangkul. Pola pandang seperti itu perlu kita ubah karena saat ini pertanian di Indonesia juga selalu mengikuti dan menggunakan teknologi untuk membantu dari proses penanaman maupun panen.

Pada saat ini, papar Gofridson, peluang sektor pertanian memiliki peranan penting dalam menunjang keberlangsungan hidup manusia karena memiliki arti yang cukup luas. Setiap harinya masyarakat selalu membutuhkan pangan, seperti beras maupun sayur mayur juga perkebunan lainnya.  Contohnya, untuk tanam sayur ini hasilnya bisa dijual ke pasar luas, sehingga perlu peran pemuda sebagai petani. Jangan berpikir setelah lulus sekolah malu untuk berkecimpung di sektor pertanian.

Gofridson berharap, minat anak muda di Kabupaten Pulang Pisau untuk sektor pertanian terus meningkat,dan tidak ada lagi kata gengsi dalam mengembangkan pertanian yang ada. Selain itu di pesatnya kemajuan teknologi anak-anak muda harus bisa memanfaatkan untuk lebih kreatif dan inovatif. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)