Penjabat Bupati Pulang Pisau, Nunu Andriani saat mengikuti pelaksanaan rembuk stunting tingkat Kabupaten Pulang Pisau 2024. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Penjabat  Bupati Pulang Pisau Kalimantan Tengah Nunu Andriani (30/4/2024) mengungkapkan menurunnya angka stunting di kabupaten tentunya merupakan langkah yang baik dalam melakukan pencegahan.

Dalam kegiatan Rembuk Stunting tingkat Kabupaten Pulang di Aula Bapperida, Nunu Andriani menjelaskan, berdasarkan catatan di 2023 hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) yang baru bisa rilis di 2024 mencapai 24 persen. penurunan stunting di Kabupaten Pulang Pisau sudah mencapai 7,6 persen. Dari hasil ini juga tentunya menjadi posisi enam yang sebelumnya berada ke posisi keempat.

Menurut Nunu Andriani, menurunnya posisi ini tentunya semakin baik sehingga perlu ekstra kerjasama dari semua pihak agar kabupaten setempat lepas dari stunting. Diantaranya, melalui peran dari setiap Organisasi Masyarakat (Ormas) yang bisa ikut membantu dan berperan aktif dalam pencegahan stunting.

Lanjut paparnya, dalam penanganan dan pencegahan stunting sejauh ini pemerintah kabupaten setempat juga telah melakukan langkah-langkah bersama dengan OPD terkait. Upaya lain juga di topang melalui alokasi Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat yang dialokasikan untuk penanganan stunting.

Nunu Andriani menjelaskan, dalam penanganan stunting berkelanjutan di Kabupaten Pulang tentunya harus bisa memutus faktor permasalahan-permasalahan. Salah satunya melakukan pencegahan perkawinan anak, agar bisa menghasilkan keturunan yang sehat.

Upaya pencegahan ini, kata Nunu Andriani, harus terus dilakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat khususnya orang tua. Jangan sampai mereka mengawinkan anaknya yang usianya masih belum cukup siap yaitu di bawah usia 19 tahun.

Ia berharap, target penurunan stunting berkelanjutan di kabupaten setempat untuk menuju zero stunting bisa tercapai. Selain itu, jangan sampai ada perlakuan orang tua yang memaksakan anaknya untuk berumah tangga di usia yang belum tepat. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)