(FOTO KIRIMAN PENULIS)

Peningkatan pendidikan di setiap wilayah Kabupaten tentunya berbeda-beda.  Terlihat jelas perbedaan peningkatan pendidikan antara daerah perkotaan dengan daerah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal). Hingga saat ini, pemerataan pendidikan serasa masih belum seimbang (merata) terlebih di beberapa wilayah khusus, yakni termasuk dalam kategori daerah terpencil. Bahkan kesenjangan hasil pendidikan terlihat jauh berbeda . Dalam hal ini mutu pendidikan sangatlah penting untuk ditingkatkan secara khusus di daerah terpencil.

Meningkatnya mutu pendidikan bukanlah hal yang mudah, apalagi bila mengingat banyaknya aspek yang perlu dipertimbangkan. upaya untuk meningkatkan pendidikan pun juga tidak sedikit langkah yang harus ditempuh. Pada Kabupaten Sintang, letaknya di Kecamatan Ambalau Desa Buntut Sabon yang merupakan ruang lingkup daerah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terpencil) di mana merupakan suatu wilayah yang terisolir yang jarak tempuh dari kabupaten memakan waktu kurang lebih dua hari transportasi jalur darat dan  air (sungai). Dalam hal ini banyak  keterbatasan yang di alami dalam berbagai bidang, baik dalam bidang kesehatan, pendidikan, transportasi, komunikasi dan hal-hal lainnya.

Dalam bidang pendidikan kami banyak mengalami hambatan guna pengembangan pengetahuan, salah satunya yaitu akses pembelajaran terbatas, kesadaran pentingnya pendidikan bagi masyarakat (SDM) terbatas, terbatasnya tenaga pendidik yang siap ditugaskan dipedalaman sehingga minat belajar siswa berkurang.

Sebagaimana kendala yang telah diungkapkan, pendidik berupaya melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) baik dari tenaga pendidiknya juga peserta didik  agar menjadi lebih baik. Melalui model pembelajaran komperatif dan metode demontrasi mampu memecahkan masalah dan memberikan solusi dalam meningkatkan mutu belajar peserta didik dan kualitas pendidikan di SMP Negeri 2  Ambalau.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di Kelas VIIIB SMP Negeri 2 Ambalau membuktikan pembelajaran di sekolah dapat berhasil terlihat dari hasil perolehan evaluasi  peserta didik  di akhir pembelajaran dengan nilai tuntas.  Model pembelajaran komperatif dan metode demontrasi sangatlah tepat untuk diterapkan di sekolah menengah pertama.  Melalui metode dan pembelajaran yang tepat dituntut guru dan siswa lebih aktif, kreatif, dan inovatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan pada wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal) yang dirasakan jauh dirasakan jauh tertinggal dapat ditingkatkan dari mutu dan kualitasnya dalam sistem pembelajaran sehingga pendidikan bisa disamaratakan dengan sekolah-sekolah di daerah perkotaan. Terbukti SMP Negeri 2 Ambalau mampu menghasilkan peserta didik berprestasi baik dalam bidang pendidikan (beasiswa berprestasi, olimpiade dan dalam bidang ekstrakurikuler).

Secara khusus bagi tenaga pendidik kita dituntut untuk memaksimalkan dalam penggunaan metode pembelajaran dengan ditunjang media, sarana, dan prasarana yang lengkap serta memadai agar pembelajaran lebih maksimal dan pendidikan tercapai sesuai dengan harapan.

Penulis: HENRI JINAL, S.Th  NUPTK: 8434 7526 5420 0022  SMPN-2 AMBALAU, KECAMATAN AMBALAU, KABUPATEN SINTANG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT