Nelayan tambak gotong royong memperbaiki badan jalan yang dibobol orang tidak dikenal. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Tokoh Masyarakat Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Haidir (15/5/2023) mengungkapkan puluhan nelayan tambak melakukan bekerjasama gotong royong melakukan perbaikan badan jalan yang sebelumnya sempat dirusak oleh oknum tak dikenal.

Menurutnya perbaikan dan penutupan  ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya pencemaran limbah ke dalam lingkungan tambak. Dijebolnya jalan yang menjadi akses menuju Desa Cemantan ini tentu bisa mengancam hasil produksi serta menghambat hasil panen karena aliran air sungai tawar yang masuk diyakini tercemar limbah industri dari salah satu perusahaan sawit yang ada di desa setempat dan dapat merusak hasil budidaya ikan dan kepiting.

Dijelaskan Haidir, ironis lagi yang menjadi perhatian warga setempat adalah pelaku perusakan tersebut yang jelas telah melanggar hukum karena jalan tersebut merupakan badan jalan utama. Jalan penghubung ini  cukup penting bagi masyarakat. Selain sebagai akses jalan warga, keberadaannya juga menjadi pembendung utama air tawar masuk ke areal tambak.

Hanya saja, terang Haidir, kondisi badan jalan ioni belum  mendapat perhatian dari pemerintah setempat dan sebagian badan jalan berubah menjadi jalan setapak perlahan karena mulai menghilang akibat dipenuhi ilalang dan rumput liar. Keberadaan jalan penghubung ini merupakan bagian penting bagi kelompok nelayan tambak dan masyarakat menuju ke Desa Cemantan.

Sebagai ketua kolompok nelayan tambak, Haidir menceritakan budidaya seperti kepiting dan bandeng telah menjadi ikon Desa Sei Pudak Kecamatan Kahayan Kuala. Sepuluh tahun yang silam warga setempat belum mengenal banyak tentang bandeng dan nila, begitu juga dengan kepiting masih tidak banyak orang yang mencari.

Setelah masyarakat setempat memulai budidaya tambak dan dilihat semakin hari kian berkembang, warga lokal mulai tertarik untuk mempelajari cara membudidayakannya. Bahkan, hampir sebagian besar masyarakat setempat merupakan pendatang dari Provinsi Sulawesi.

Dari nelayan pendatang ini, warga lokal melihat dan belajar adanya potensi bagus untuk digunakan usaha budidaya ikan, akhirnya memutuskan untuk mengembangkan sekaligus sebagai pekerjaan harian.

Proses budidaya, lanjut Haidir, masyarakat telah melakukan budidaya selama kurang lebih sepuluh tahun. Sepanjang itu warga mulai tergiur untuk melakukan budidaya bandeng dan kepiting. Secara alami tanah setempat sejatinya sangat melimpah ruah dari berbagai jenis ikan, mulai kakap putih, belanak, dan menangin. Ketersediaan itu tidak perlu dilakukan penaburan benih dan kepiting sering masuk dengan sendirinya.

Haidir berharap, semoga permasalahan ini pembobolan badan jalan ini tidak terulang lagi dan menjadi polemik panjang yang bisa mengganggu mata pencaharian warga setempat sebagai nelayan tambak. Selain itu, tidak ada lagi yang merusak jalan hingga membakarnya dengan sengaja.

Nelayan tambak lain seperti Muhammadin mengatakan sangat miris melihat kondisi badan jalan  yang dirusak rusak yang bisa menyebabkan budidaya ikan menjadi terganggu. Padahal, kami sudah cukup lama merintis budidaya kepiting dan bandeng selama dua puluh tahun, bahkan tidak mudah untuk menjadikan Desa Sei Pudak sebagai salah satu penghasil ikan bandeng dan kepiting.

Dia mengungkapkan, meskipun hampir sebagian besar masyarakat yang bekerja di tambak merupakan Pendatang dari Provinsi Sulawesi, namun persoalan ini diharapkan bisa cepat terselesaikan. Semua para nelayan tambak juga ingin hidup saling berdampingan.

Muhammadin Berharap, semoga tidak ada pembobolan badan jalan sekaligus sebagai tanggul pembatas ini hingga terjadi pencemaran yang bisa mengganggu perkembangan ikan di tambak. Semua bisa dicarikan solusi yang tepat, agar perusahaan sawit tetap berjalan dan masyarakat tidak merasakan dampak akibat pencemaran limbah tersebut.

Kapolsek Kahayan Kuala Iptu Gendut Prasetyo mengungkapkan bahwa melihat permasalahan ini harus segera bisa diselesaikan dan dilakukan solusi yang tepat oleh kedua belah pihak. Terkait perusakan jalan itu yang dilakukan oleh oknum tidak dikenal merupakan perbuatan yang tidak bertanggungjawab.

Prasetyo menjelaskan, sebelumnya pihaknya telah mendapat laporan, dan bersama pihak TNI bersinergi melakukan pemantauan secara langsung dan turun bersama ke lokasi. Apabila ada masyarakat yang melihat oknum perusak jalan dan melakukan pencobaan pembakaran secara sengaja  diminta untuksegera melaporkan ke Polsek setempat. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)