TRANS HAPAKAT – Hujan yang menguyur beberapa hari belakangan, berpotensi menimbulkan banjir yang mengancam pemukiman penduduk di Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku. Data yang tercatat di Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) setempat, sedikitnya 185 rumah penduduk mulai terendam apabila curah hujan dengan itensitas tinggi masih terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Kepala Desa Gandang Barat Kecamatan Maliku, Haryono (26/2/2020) mengungkapkan penyebab banjir saat ini di karenakan saluran primer di desa ini mengalami pendangkalan sehingga tak mampu menampung debit air saat terjadi hujan.
Haryono menghimbau agar masyarakat untuk tetap waspada dan hati hati serta saling bahu-membahu dalam menghadapi musibah banjir yang melanda Desa Gandang Barat tahun ini. Khususnya berbagai penyakit yang bisa datang akibat banjir.
Banjir yang mulai merendam pemukiman warga, terang Haryono, juga mulai merendam bangunan sekolah dan PAUD. Banjir setinggi 25-30 centimeter dirasa sudah cukup memganggu aktifitas masyarakat setempat. Terebih para siswa sekolah dasar harus menangalkan sepatunya saat bersekolah, namun proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti hari biasa.
Banjir juga merendam seluas 80 hektar lahan pertanian seperti padi dan palawija dan seluas 300 hektar lahan perkebunan terdiri dari kelapa sawit dan karet.
Sukri Gajali salah satu warga berharap banjir yang terjadi di desa ini bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah kabupaten melalui dinas terkait maupun berbagai pihak lainnya untuk mencarikan jalan keluar yang terbaik. Salah satunya memperdalam saluran primer yang mengalami pendangkalan tersebut. (HERI WIDODO/ DENK)