Press Release terkait banjir yang dilaksanakan Posko Induk BPBD. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Waka Polres Pulang Pisau Kompol Nandi Indra Nugraha (3/11/2022) mengatakan kondisi banjir yang melanda lima desa di tiga kecamatan di wilayah Kabupaten Pulang Pisau mulai berangsur surut, masyarakat terdampak banjir mulai melakukan aktifitas seperti biasa.

Hal tersebut disampaikan Nandi Indra Nugraha mewakili  Incident Commander (IC) saat  menggelar Press Release terkait penanganan bencana banjir serta merespon pemerintah daerah yang telah menetapkan status siaga darurat banjir selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 25 Oktober sampai dengan 7 November 2022.

Dikatakan Nandi Indra Nugraha, hasil dari pantauan dan patroli yang dilakukan personel di Posko induk terhadap tiga Posko lapangan yakni Dusun Karukan Sekumpul, Desa Tumbang Nusa dan Desa Tanjung Sangalang menunjukan genangan air di beberapa lokasi tidak terlihat lagi, artinya ketinggian debit air sudah mulai surut dan aktivitas masyarakat terdampak mulai kembali normal.

Nandi mengungkapkan penetapan status siaga darurat banjir di kabupaten setempat dalam penangananya mengunakan beberapa metode diantaranya adalah kaji cepat ke lokasi daerah terdampak, menilai dan menghimpun potensi sumber daya manusia (SDM), sapras pendukung Posko lapangan, pelaporan kondisi terkini di lokasi banjir, serta penyaluran bantuan logistik termasuk perlindungan kepada kelompok rentan.

Nandi Indra Nugraha menjelaskan jumlah personil yang terlibat siaga darurat banjir berjumlah 104 personel yang terdiri dari TNI – Polri, BPBD, Satpol PP, OPD terkait, RAPI, ORARI, Tagana dan pemerintah desa setempat. Satu Pos Komando bertempat di Kantor BPBD dengan didukung perlengkapan seperti perahu karet, kendaraan roda empat, dan roda dua.

Berdasarkan data yang dihimpun, terang Nandi, untuk jumlah warga terdampak banjir di lima desa tiga kecamatan secara keseluruhan berjumlah 624 KK atau sebanyak 2.361 jiwa. Rincian, di Desa Sei Hambawang Kecamatan Sebangau Kuala warga terdampak sebanyak 79 KK atau 316 jiwa. Kecamatan Kahayan Tengah di Desa Penda Barania ada sebanyak 44 KK atau 176 jiwa, dan Desa Tanjung Sangalang 65 KK atau 260 jiwa, Kecamatan Jabiren Raya untuk Desa Tanjung Taruna 236 KK atau 810 jiwa dan Desa Tumbang Nusa sebanyak 200 KK atau 800 jiwa.

Untuk fasilitas umum yang terdampak banjir seperti bangunan fasilitas kesehatan, pendidikan, rumah ibadah rumah warga tidak ada. Mengenai bantuan terhadap warga masyarakat terdampak bajir, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial setempat, telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras secara keseluruhan berjumlah mencapai 13,2 ton

Nandi berharap masyarakat tetap waspada dan berhati-hati, mengingat menurut hasil perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Tengah bahwa puncak musim hujan diprediksi terjadi hingga bulan Desamber 2022. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)