Banjir mulai merendam pemukiman warga di beberapa desa di tiga kecamatan. (FOTO BPBD PULANG PISAU)

TRANS HAPAKAT – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Osa Maliki (18/11/2022) membenarkan ada sebanyak 10 desa di tiga kecamatan kembali terdampak banjir dengan rata-rata ketinggian debit air saat ini mencapai 40 hingga 80 centimeter pada titik terdalam.

Dikatakan Osa Maliki, berdasarkan data yang dihimpun personel TRC BPBD setempat, banjir mengenangi 10 desa ini sifatnya fluktuatif atau sifatnya air pasang surut. Tiga kecamatan yang terdampak banjir meliputi Kecamatan Banama Tingang ada enam desa yang terdampak banjir yakni  Desa Tangkahen, Desa Pahawan, Desa Hurung, Desa Ramang, Desa Hanua, dan Desa Tambak.

Kecamatan Kahayan Tengah meliputi Desa Penda Barania dan Desa Tanjung Sangalang. Kecamatan Jabiren Raya ada dua desa yang terdampak yakni Desa Tanjung Taruna dan Desa Tumbang Nusa.

Menurut Osa Maliki, intensitas curah hujan sangat tinggi menyebabkan ada peningkatan volume curah hujan sekitar 26 persen sehingga memicu terjadinya banjir. Pada saat bersamaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan tidak mampu menampung debit air yang kian terjadi di tambah luapan Sungai Rungan di kabupaten tetangga yakni Kabupaten Gunung Mas.

Lanjut dikatakan Osa Maliki banjir, luapan terjadi sejak empat hari yang lalu (14/11/2022). Desa Tanjung Sangalang ketinggian air mencapai 80 centimeter hingga satu meter, berakibat sebanyak 10 rumah milik warga desa setempat terendam hingga lantai rumah. untuk Desa Tumbang Nusa sabanyak dua rumah milik warga terendam dan pemiliknya mengungsi secara mandiri ke tempat keluarga yang lebih aman.

Terkait peningkatan status siaga darurat banjir sebagai upaya penanggulanan bencana secara terpadu, Osa Maliki mengungkapkan bahwa pihak BPBD secara intensif melakukan analisa perkembangan banjir di berapa desa, serta terus melaporkan kondisi di lapangan kepada pimpinan daerah agar mendapatkan arahan bagaimana langkah selanjutnya dalam penanganan banjir yang kembali terjadi di tiga kecamatan tersebut.

Kepala Desa Tanjung Taruna Kecamatan Jabiren Raya Andi Irawan mengatakan ketinggian debit air di wilayah desanya mencapai ketinggian antara 95 centimeter hingga satu meter pada titik terendah. Ada beberapa rumah warga mulai terendam termasuk fasilitas umum seperti gedung sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) serta beberapa fasilitas pelayanan publik lainnya.

Dikatakan Andi Irawan, banjir yang melanda di desanya membuat aktifitas warga kembali tergganggu. Sekolah harus diliburkan, lahan pertanian warga tergenang, dan tambak kolam warga rusak.

Menurutnya, banjir yang mulai merendam desanya disebabkan selain curah hujan tinggi dan adanya titik pertemuan antara air pasang dari muara Sungai Kahayan sehingga terjadi perlambatan air surut, bahkan bisa berdampak pada Desa Pilang.

Andi Irawan berharap adanya pengerahan sumber daya dan sarana prasarana serta bantuan bahan pangan bagi kelompok rentan dari pemerintah setempat melalui BPBD maupun Dinas Sosial sebagai upaya penanganan bencana secara dini dan cepat melalui aktivasi Posko Lapangan dan Pos Komando dengan didukung personel dari pihak terkait. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)