(FOTO/ NET)

TRANS HAPAKAT – Hari Raya Idul Fitri 1441 H  berbeda dari lebaran tahun sebelumnya akibat bencana pandemi COVID-19 yang masih meningkat di sejumlah daerah. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan fatwa tentang tata cara salat Idulfitri. Fatwa MUI Nomor 28 Tahun 2020 Tentang Panduan Kaifiat Takbir dan Shalat Idul Fitri Saat Pandemi COVID-19 tersebut diterbitkan bagi umat muslim yang melaksanakan sholat Ied di rumah bersama keluarga.

Berikut tata cara salat Idulfitri berjamaah berdasarkan tuntutan yang dikutip dari Fatwa MUI dan NU Online.

1. Sebelum salat Ied, disunnahkan untuk memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tasbih.

2. Salat Ied dimulai dengan menyeru “ash-shalâtu jâmi‘ah” yang artinya “Salat jama’ah akan segera didirikan. Selain itu, salat Ied dilaksanakan tanpa didahuli azan dan iqamah.

3. Membaca niat salat Idulfitri Sebagaimana ibadah-ibadah lainnya, salat Idulfitri juga mesti didahului dengan niat. أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) لِلهِ تَعَــــالَى Bacaan latinnya: “Ushallii sunnatan lii’idil fitri rak’ataini [imaaman / makmuuman] lillahi ta’aala” Artinya: “Aku berniat salat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”

4. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر/Allahu Akbar) sambil mengangkat kedua tangan.

5. Tujuh takbir pada rakaat pertama Pada rakaat pertama salat ied, setelah membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan membaca takbir lagi sebanyak tujuh kali. Takbir sebanyak tujuh kali tersebut diucapkan sambil mengangkat tangan. Di sela-sela setiap dari tujuh takbir itu dianjurkan membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Bacaan latinnya: “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar.” Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

6. Membaca Surah al-Fatihah Setelah takbir tujuh kali, kemudian membaca surah al-Fatihah sebagai rukun salat. Setelah itu, disunahkan membaca surah al-A’la.

7. Kemudian dilanjutkan dengan ruku’, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua, seperti salat biasa. Lalu, berdiri kembali untuk melaksanakan rakaat kedua.

8. Lima takbir pada rakaat kedua Selepas berdiri lagi pada rakaat kedua, membaca takbir lagi sebanyak 5 kali sambil mengangkat tangan seperti sebelumnya. Kelima takbir itu di luar takbir saat berdiri pada rakaat kedua (takbir qiyam). Di sela-sela setiap dari lima takbir itu dianjurkan membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ Bacaan latinnya: “Subhanallah wal hamdulillah walaa ilaaha illallah wallahu akbar.” Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah maha besar.”

9. Setelah lima takbir, membaca surah al-Fatihah, dan kemudian disunahkan membaca surah al-Ghasyiyah.

10. Kemudian dilanjutkan dengan rukuk, Iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, duduk tasyahud akhir dan salam.

11. Setelah salat, mendengarkan khutbah Idulfitri Usai salat Idulfitri, khatib membacakan khutbah hari raya dan jamaah sebaiknya mendengarkan dengan khusuk. Sedangkan apabila jumlah jamaah kurang dari empat orang atau jika dalam pelaksanaan salat Ied berjamaah di rumah tidak ada yang berkemampuan untuk khutbah, salat Idulfitri boleh dilakukan tanpa khutbah. Tata Cara Shalat Idul Fitri Sendirian (Munfarid) Apabila salat Idul Fitri dilaksanakan secara sendiri atau munfarid, tata caranya tidak jauh berbeda dengan salat Ied berjamaah, kecuali niatnya yang dimaksudkan untuk salat sendirian.

Bacaan niat salat Idul Fitri sendirian adalah sebagai berikut: أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُنْفرِدا لِلهِ تَعَــــالَى Bacaan latinnya: “Ushallii sunnatan lii’idil fitri rak’ataini munfaridan lillahi taa’ala” Artinya: Saya berniat salat sunah Idulfitri dua rakat sendirian karena Allah Ta’ala. Selain itu, bacaan salat Idulfitri diucapkan dengan pelan (sirr) atau tidak dikeraskan (jahr). Salat Ied yang dikerjakan sendirian tidak disertai khutbah. (BERBAGAI SUMBER/ DENK)