
TRANS HAPAKAT – Pembuatan arang briket berbahan baku batok atau tempurung kelapa dan sekam padi serta pembuatan abon ikan gabus atau ikan haruan menjadi salah satu program unggulan mahasiswa-mahasiswi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan ke X Tahun 2022 di Desa Karya Bersama Kecamatan Pandih Batu Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah.
Almuhaimin Kembara (17/8/2022) Perwakilan peserta KKN Kebangsaan di Desa Karya Bersama mengungkapkan bahwa inovasi pembuatan arang briket, serundeng, dan abon ikan gabus atau haruan merupakan semangat pengabdian kepada masyarakat di desa setempat.
Dikatakan Almuhaimin, tidak banyak yang mengenal tentang arang briket, padahal arang briket merupakan salah satu bahan bakar akternatif yang sangat bagus dan ramah lingkungan. Bilamana dikembangkan bisa menjadi peluang usaha masyarakat dan menjadi produk unggulan bagi desa setempat.
Menjelang akhir kegiatan KKN Kebangsaan di Kalimantan Tengah, ungkap Almuhaimin, disamping menjalankan tugas akademis perkuliahan, peserta KKN Kebangsaan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, dimana peserta KKN Kebangsaan melakukan kegiatan yang sejalan dengan kondisi suatu daerah atau desa sehingga mempunyai dampak dan bermanfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Dalam kesempatan ini, terang dia, peserta KKN Kebangsaan mengucapkan banyak terimakasih kepada kapala desa, perangkat desa beserta masyarakat desa setempat yang telah bersedia menerima kehadiran mahasiswa-mahasiswi dalam mendukung tugas belajar secara langsung di masyarakat. Bentuk pembelajaran dengan masyarakat dengan masyarakat ini menjadi sebuah sinergitas dan kolaborasi yang positif dan bermanfaat.
Kepala Desa Karya Bersama, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau Basirah (17/8/2022) mengatakan kedatangan peserta KKN Kebangsaan sangat membantu bagi warga desa setempat melalui ide dan terobosan terkait dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA), yang selama ini belum tersentuh.
Dikatakan Basirah, peluncuran produk arang briket dari batok kelapa dan sekam padi serta pengolahan serundeng dan abon ikan gabus atau haruan merupakan hal yang baru. Batok kelapa dan sekam padi yang acap kali dibuang ternyata dapat diolah menjadi arang briket yang memliki nilai jual sangat tinggi. Sama halnya dengan ikan masyarakat menangkap ikan hanya untuk konsumsi pribadi atau hanya dibuat menjadi ikan asin.
Kegiatan pembuatan arang briket batok kelapa dan sekam padi dan pengolahan abon ikan gabus dilaksanakan di halaman kantor desa setempat. Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Perijinan dan Penguatan Daya Saing Produk Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau Yulianto, Kabid Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Dinas Pemberayaan Masyarakat Desa (DPMD) Lengga Hasanah Siregar, serta Disperindagkop dan UMKM yang diwakili Dewi Sri Rejeki. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)