Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Mochamad Basoeki Hadimoeljono didampingi Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo berdialog dan meninjau lokasi lahan pertanian yang masuk dalam rencana program ketahanan pangan nasional pemerintah pusat. (FOTO DIKOMINFOSTANDI PULANG PISAU)

TRANS HAPAKAT – Bupati Pulang Pisau H Edy Pratowo (14/6/2020) berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendukung program ketahanan pangan nasional yang dikembangkan oleh pemerintah pusat di Kalimantan Tengah, salah salah satunya di Kabupaten Pulang Pisau.

Usai mendampingi kunjungan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Mochamad Basoeki Hadimoeljono di  Kecamatan Maliku dan Kecamatan Pandih Batu, Edy Pratowo mengungkapkan sudah ada beberapa rencana program yang telah dipersiapkan pemerintah pusat melalui masing-masing Kementerian.

Kementerian PUPR, terang Edy Pratowo, telah menyusun berbagai perencanaan seperti rehabilitasi saluran irigasi primer dan sekunder untuk mendukung prasarana dari pelaksanaan program ketahanan pangan nasional ini. Selain rehabilitasi dan pendalaman saluran irigasi pertanian, pintu-pintu air, akses jalan dan jembatan pendukung juga menjadi perhatian dari Kementerian PUPR.

Edy Pratowo mengungkapkan bahwa progam pemerintah pusat ini adalah pekerjaan besar. Diharapkan semua pihak dan masyarakat bisa sinergis dan saling berkoordinasi agar harapan menjadikan Kabupaten Pulang Pisau  sebagai salah satu daerah penopang ketahanan pangan nasional bisa terwujud dengan baik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia Mochamad Basoeki Hadimoeljono yang meninjau dan melihat dari dekat lahan pertanian di Desa Tahai, Desa Blanti, Desa Sanggang mengatakan dalam dua tahun mendatang mulai Tahun 2021-2022, dirinya berusaha untuk menyelesaikan prasarana pendukung dari program ketahanan pangan nasional ini.

Dari tiga provinsi yang direncanakan sebelumya diajukan yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Marauke, dan pemerintah pusat memilih Kalimantan Tengah dan pilihan tersebut tidak salah. Kalimantan Tengah memiliki ketersediaan air yang cukup untuk lahan pertanian.

Selain di lahan eks Proyek Lahan Gambut (PLG), kata Basoeki, ada 164 ribu hektar lahan yang bukan gambut di sepanjangan sungai barito yang bisa dikembangkan menjadi lahan pertanian di Kalimantan Tengah. Selain PUPR, program ketahanan pangan nasional ini didukung juga dari Kementerian Pertanian, Transmigrasi, BUMN yang bersama-sama dalam mengembangkan menjadi sebuah kawasan pertanian modern.

Dikatakan Basoeki pembukaan kawasan kawasan cadangan pangan nasional ini sebagai upaya pemerintah menindaklanjuti Food and Agriculture Organization (FAO) atau organisasi pangan dunia yang memprediksi akan terjadi kekeringan dan kekurangan pangan dunia. (GND/ DENK)