TRANS HAPAKAT – Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang (9/8/3021) mengungkapkan bahwa kunjungan kerja ke Desa Mulya Sari Kecamatan Pandih Batu adalah untuk melihat dari dekat dengan banyaknya aduan keluhan warga terkait dengan kondisi jalan yang rusak.
Dikatakan Pudjirustaty, respon terhadap masyarakat terkait dengan jalan yang rusak adalah hal yang wajar dan penting dilakukan pemerintah setempat. Kehadiran aparatur pemerintah di tengah masyarakat merupakan perwujudan keseriusan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pudjirustaty dalam kunjungan ke Desa Mulyasari Kecamatan Pandih Batu mengatakan bahwa pemerintah kabupaten setempat berusaha untuk merealisasikan apa solusi yang menjadi keluhan warga desa terkait dengan peningkatan jalan di desa tersebut dengan menyesuaikan ketersediaan anggaran yang ada di OPD terkait.
Lanjut dikatakan Pudjirustaty, peningkatan akses jalan dalam menunjang roda perekonomian, sosial, dan budaya menjadi bagian cukup penting, terlebih Desa Mulyasari Kecamatan Pandih Batu merupakan salah satu desa yang masuk dalam lokasi program ketahanan pangan nasional atau Food Estate.
Pudjirustaty mengatakan memang tidak semua keluhan di masyarakat bisa langsung terpenuhi. Namun yang pasti respon pemerintah setempat atas keluhan tersebut itu yang diharapkan oleh masyarakat di desa setempat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau Usis I Sangkai (9/8/2021) mengatakan menindaklanjuti terkait perningkatan jalan di Desa Mulyasari Kecamatan Pandih Batu pihaknya berusaha untu merealisasikan apa yang menjadi keluhan warga tersebut.
Dikatakan Usis peningkatan jalan di desa tersebut menjadi penting, meski anggaran yang tersedia di Dinas PUPR masih sangat terbatas. Peningkatan jalan di Desa Mulyasari sepanjang 3,5 kilometer dialokasikan melalui APBD Perubahan Tahun 2021, yang nantinya dilanjutkan kembali penanganannya pada Tahun 2022 mendatang.
Lanjut dikatakan Usis, diharapkan dengan terealisasinya peningkatan jalan tersebut, pada saat musim hujan warga tidak lagi merasa kesulitan untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dan perkebunan, sehingga biaya operasional untuk transportasi yang dikeluarkan petani menjadi berkurang. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)