ILUUSTRASI/ NET

TRANS HAPAKAT – Dalam satu pekan terakhir karyawan PT Naga Bhuana dirundung musibah dengan terjadinya kecelakaan kerja di awal Tahun 2020 pada pabrik pengolahan kayu sengon yang memiliki standar keamanan kerja yang dinilai cukup tinggi ini. Terakhir, kecelakaan kerja menimpa M Arifin (20) karyawan warga Desa Mintin Kecamatan Kahayan Hilir, Kamis (10/1/2020) lalu sekitar Pukul 14.30.

General Manager PT Naga Bhuana Aneka Piranti Kabupaten Pulang Pisau Rudy Hermawan mengatakan karyawan selalu menjalankan operasional pabrik sesuai standar safety yang menjadi prosedur perusahaan. Arifin mengalami kecelakaan kerja saat tangannya tertarik mesin rotari chipper.

Meski awalnya terkesan tertutup, namun Rudy Hermawan akhirnya mengungkapkan bahwa dalam kecelakaan kerja yang menimpa salah satu karyawan itu, dari keterangan beberapa pekerja lain terdapat kejanggalan yang tidak dapat diterima oleh nalar manusia.

Dari keterangan karyawan, terang Rudy Hermawan, pada pagi hari sekitar Pukul 10.00 di bagian repair, ada karyawan yang mengalami kesurupan. Aktivitas di dalam perusahaan tentu terus berjalan, hingga Arifin mengalami kecelakaan .

Menurut Rudy Hermawan yang juga mendapat keterangan dari staf yang menjadi atasan Arifin, posisi bersangkutan membelakangi mesin dengan jarak yang cukup jauh untuk tangannya bisa tertarik masuk ke dalam mesin rotari chipper tersebut.

Hal yang lebih ekstrim juga terjadi usai kecelakaan dan di lihat oleh salah seorang karyawati wanita yang juga bekerja di dalam pabrik tersebut. Karyawati itu melihat adanya penampakan mahluk besar dengan rambut panjang bertaring dan berdarah di lokasi kecelakaan memandang dengan tertawa. Penampakan seram yang dilihat ini membuat karyawati tersebut langsung jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

Kejanggalan lain juga dialami staf yang ikut membawa korban kecelakaan kerja. Mobil yang digunakan untuk menuju RSUD Pulang Pisau sempat kehilangan tenaga dan terkadang mobil berjalan dengan oleng diluar kendali pengemudi.

Dikatakan Rudy Hermawan, keterangan dari beberapa karyawan ini menjadi masukan bagi pihak perusahaan. Bahkan rencananya pihaknya berusaha menemui damang setempat untuk koordinasi sebagai upaya lain yang dilakukan perusahaan agar kecelakaan kerja tidak terjadi lagi.

Secara prosedur perusahaan, terang Rudy Hermawan, korban kecelakaan kerja sudah mendapatkan penanganan yang terbaik dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit di Palangka Raya sesuai komunikasi pihak perusahaan dengan keluarga korban.

Wakil Ketua Tim Mahantas Malam, Abdul Manan sebagai komunitas pemerhati aktivitas dunia lain mangungkapkan dimanapun pasti ada keberadaan makhluk astral, tidak terkecuali di lokasi pabrik-pabrik. Terlebih pabrik pengolahan sengon milik PT Naga Bhuana Aneka Piranti sebelumnya merupakan kawasan hutan dan dekat dengan Pulau Mintin yang memiliki mitos dan legenda.

Manan berharap karyawan selalu berdoa sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing sebelum memulai aktivitas kerja dimanapun berada, untuk meminimalisir segala bentuk gangguan dari keberadaan makhluk astral. Jangan menantang dan jangan juga takut. Selain itu jangan biarkan diri dalam keadaan kosong atau melamun dan berbicara dan bercanda yang tidak sopan serta selalu ingat dengan Tuhan.

Dirinya juga mendengar dari karyawan adanya mesin didalam pabrik tersebut yang bisa bergerak dengan sendirinya, walaupun tombol-tombol mesin dalam posisi standy by atau safety. Manan mengingatkan karyawan lain untuk tidak takut dan kembali bekerja seperti biasa, karena derajat manusia lebih tinggi diciptakan oleh Allah SWT. (TIM/ DENK)