HAPAKAT – Rusaknya jalan poros di Desa Blanti Kecamatan Pandih Batu, bukan satu-satunya jalan yang mendapatkan penanganan dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pulang Pisau. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Rustam Ahmidie melalui Kasi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Gusti Donna mengatakan penanganan jalan lebih dipengaruhi kondisi cuaca.

Dikatakan Donna pengananan jalan yang dilakukan pada musim penghujan tidak akan bisa berjalan maksimal apabila dipaksakan. Khusus jalan poros di Desa Blanti tersebut, sebenarnya sudah mulai ditangani sejak 12 Februari 2017 lalu agar membuat jalan yang menjadi akses utama itu bisa dilalui oleh kendaraan.

Bahkan sejak lama excavator milik DPU sudah stand by untuk menangani ruas jalan itu dan tetap stand by. Hal tersebut membuktikan bahwa pihaknya benar-benar memperhatikan perbaikan jalan dan tidak hanya diam. Hanya saja masyarakat saat sekarang ini dengan mudahnya mendapatkan akses teknologi, dengan  mengakses dan menggunggah sesuatu ke media sosial tanpa mengetahui kronologi sebenarnya.

Namun, dikatakan hal itu lumrah saja, pihaknya memahami keinginan masyarakat yang menginginkan akses jalan fungsional dan bisa dilalui. Bukan saja jalan di Desa Blanti, tetapi juga jalan-jalan di daerah lain juga menginginkan hal serupa.

Penanganan jalan di Desa Blanti tersebut dilakukan melalui anggaran rutin DPU. Kondisi tanah yang badan jalan yang masih labil itu harus dilakukan perbaikan permukaan exisiting dengan menghamparkan kenopel galam terlebih dahulu untuk mengurangi lumpur bawa jalan naik ke atas permukaan.

Menurut Donna, genangan lumpur yang bercampur dengan pasir urug tersebut usai penanganan yang dilakukan saat musim penghujan, mengakibatkan kendaraan roda 2 dan roda 4 melewatinya akan terasa berat di karnakan material yang ada adalah dominan pasir sehingga mengikat benda yang lewat diatasnya.

Penanganan dengan basecross pada jalan tersebut tidak bisa dilakukan karena jalan menuju desa tersebut tidak bisa dilalui. Penanganan kontruksi permukaan tanah dan pembuatan kanopel adalah upaya yang bisa dilakukan. Khusus Tahun 2017, jalan poros di Desa Blanti di anggarkan mencapai 2 Miliar dan proses pengerjaannya baru dilaksanakan bulan April atau Mei mendatang.

Rusaknya jalan poros di daerah Desa Blanti Kecamatan Pandih Batu yang berubah menjadi bubur saat musim penghujan ini diunggah di Facebook oleh pemilik akun Rahmad Aprilliyo Svt pada 4 Maret lalu  untuk mendapatkan perhatian pemerintah setempat dan Gubernur Kalimantan Tengah.

Dalam akun Rahmad Aprilliyo Svt tersebut menyebutkan bahwa warga Desa Blanti yang disebut kami dari dulu belum pernah merasakan bukti nyata pembangunan dalam akses jalan, menuai pro dan kontra. Banyak pihak setuju bahwa upaya perbaikan jalan itu agar secepatnya dilaksanakan.

Bagi yang kontra menyebutkan pemilik akun tersebut berasal dari Kota Palangka Raya sehingga tidak mengetahui secara rinci kondisi lapangan dan tidak mengetahui pasti sejauhmana upaya yang telah dilakukan terhadap penanganan jalan tersebut. (HPK-77)