TRANS HAPAKAT – Perekonomian dan daya beli masyarakat ditengah bencana pandemi COVID-19 menurun. Noryati salah satu pedagang sayur keliling di Kecamatan Kahayan Hilir (12/5/2020) mengungkapkan kelesuan ini membuat pendapatan hampir seluruh pedagang keliling menurun 50 persen dari pendapatan normal sebelum bencana pandemi COVID-19.
Ia mengaku meski menawarkan dagangan secara keliling dan langsung door to door kepada masyarakat, namun kelesuan dirasakan dengan berkurangnya jumlah pembeli. Biasanya masyarakat bisa pinjam terlebih dahulu sayur atau kebutuhan pokok lain dan setelah mendapatkan uang baru dibayar. Tetapi kini masyarakat tidak ada yang berani karena takut tidak bisa membayar karena penghasilan yang tidak menentu akibat terdampak bencana pandemi COVID-19.
Warga, kata Noryati, lebih memilih memanfaatkan hasil alam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak pedagang keliling yang saat ini memilih di rumah karena hasil pendapatan yang tidak menentu.
Selain itu harga beberapa kebutuhan juga mulai mengalami kenaikan harga. Daging ayam potong yang biasa dijual Rp22-25 ribu perkilogram naik mencapai Rp31-32 ribu perkilogram. Telur dari Rp42 ribu per bak naik menjadi Rp48 ribu per bak. Begitu juga bawang, cabai, dan sayur mayur ikut naik. Untuk sayur mayur masih diperoleh dari hasil pertanian masyarakat setempat. (ANATASYA LEONY/ DENK)