TRANS HAPAKAT – Kepala Desa Talio Muara, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Marzuki (3/12/2023) mengatakan pembentukan Posyandu remaja yang dilakukan pemerintah desa setempat diharapkan bisa meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi yang mengarah kepada pendidikan keterampilan hidup sehat dan berkualitas.
Marzuki menjelaskan, awal pembentukan Posyandu remaja ini diawali melalui sosialisasi stunting yang dilakukan oleh kader Posyandu bersama tim dokter Puskesmas Pangkoh, PKK, dan tenaga kesehatan desa. Sesi sosialisasi disampaikan terkait pengertian, penyebab, dan pencegahan stunting yang dilanjut dengan musyawah pembentukan Posyandu remaja.
Keberadaan Posyandu remaja, ungkap Marzuki, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan bagi remaja. Selain itu meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza serta perbuatan lain yang bisa menyebabkan kerugian diri maupun orang lain.
Menurutnya, pembentukan Posyandu remaja ini sebagai salah satu upaya pemerintah desa yang dalam praktiknya diselengarakan oleh dan untuk masyarakat khususnya bagi kaum remaja. Tujuan lain yakni memberdayakan remaja dalam membangun kesehatan dan memberikan kemudahan akses kesehatan dan pengetahuan kesehatan bagi remaja.
Nara sumber pembentukan Posyandu remaja yakni drg Shafira Nurul Khaera mengatakan bahwa kesehatan remaja merupakan salah satu penentu keberhasilan pembangunan kesehatan. Upaya yang dilakukan adalah melakukan deteksi dini dan pencegahan terhadap berbagai penyakit serta meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan stunting.
Dikatakan Shafira, untuk mencetak generasi remaja penerus yang berkualitas diperlukan perhatian tersendiri. Generasi remaja yang memesuki usia produktif perlu intervensi untuk medukung arah tumbuh kembang remaja yang sehat dan produktif sehingga memiliki kesehatan masa depan yang lebih baik.
Dikatakanya, salah satu tantangan di bidang kesehatan remaja putri adalah tingginya prevalensi resiko anemia. Untuk mencegah terjadinya resiko tersebut, salah satunya dibentuk Posyandu remaja yang pelaksanaanya adalah memberikan layanan kesehatan secara rutin diantaranya pemberian suplemen, tablet tambah darah, hingga penyuluhan gizi.
Jika pesoalan ini tidak ditangani sejak dini, terang Shafira, maka anak yang lahir dari ibu anemia ini bisa berdampak negatif dan memiliki resiko pertumbuhan anak tidak normal dan rawan terkena stunting. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)