Lokasi penyeberangan untuk menuju makam Habib Taufik Hudari M Gajali Al Habsyi di Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah. (FOTO PEMDES TANJUNG SANGALANG)

TRANS HAPAKAT – Kepala Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau Ardiansyah (16/3/2022) mengungkapkan bahwa desa ini memiliki wisata religi yang bisa dikembangkan. Rencananya untuk mengembangkan obyek wisata religi ini, pemerintah desa setempat berkeinginan membangun dermaga penyeberangan yang diproyeksikan untuk memudahkan pengunjung menuju lokasi tersebut.

Obyek wisata religi ini, terang Ardiansyah, adalah keberadaan makam dari Habib Taufik Hudari M Gajali Al Habsyi. Makam ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Menurutnya, sampai saat ini masih banyak pengunjung yang datang berkunjung yang ingin melakukan ziarah kubur ke makam tersebut. Para tamu pengunjung yang datang diantaranya dari Banjarmasin, Buntok, dan dari luar kota lainnya.

Melihat banyaknya pengunjung yang datang ini, terang Ardiansyah, memiliki dampak yang cukup besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Para pengunjung yang datang sudah pasti menyewa perahu atau klotok untuk berziarah menuju ke lokasi makam tersebut.

Untuk rencana pembangunan dermaga ini, dikatakannya pemerintah desa setempat telah melakukan musyawarah. Hasilnya, pembangunan dermaga dibangun didua tempat, yakni di wilayah RT.001 dan area Makam Habib Taufik Hudari M Gajali Al Habsyi.

Sejauh ini pengunjung yang datang ke makam tersebut, biasanya melintas dari Kota Palangka Raya dan melanjutkan dengan menggunakan perahu dan susur Sungai Kahayan sehingga warga Desa Tanjung Sangalang optimis keberadaan dermaga bisa menopang wisata religi di desa setempat.

Dijelaskan Ardiansyah, tujuan dari pembangunan dermaga ini sebagai akses masyarakat yang ingin melakukan ziarah ke makam tersebut. Masyarakat juga ke depan bisa mendapatkan penghasilan untuk meningkatkan ekonomi keluarga dari jasa sewa perahu, penjualan kuliner, dan juga sovenir.

Pemerintah desa setempat, papar Ardiansyah, telah mengajukan proposal ke pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau untuk bantuan fasilitas pendukung yang dibutuhkan. Dirinya berharap usulan tersebut bisa direalisasikan sehingga menjadikan makam tersebut bisa dikembangkan menjadi wisata religi secara profesional.

Untuk Dana Desa (DD) di tahun ini, Ardiansyah mengaku tidak bisa berbuat banyak karena sudah baku dan telah terbagi. Diantaranya untuk dari PMK, BLTDD, PPKM, serta kegiatan lain seperti Posyandu balita, Lansia, dan penanganan stunting. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)