TRANS HAPAKAT – Kepala Desa Bahu Palawa Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Fordecun (27/11/2023) mengungkapkan kebudayaan, seni, dan hutan yang masih terjaga menjadi potensi yang bisa dikembangkan untuk mendorong peningkatan perekonomian bagi warga di desa setempat.
Dikatakan Fordecun, potensi ini dapat dikemas menjadi sebuah objek destinasi wisata yang memiliki nilai tinggi demi memajukan kesejahteraan masyarakat desa. Salah satunya yang menjadi fokus saat ini adalah pengembangan wisata alam yang baru yaitu wisata Sungai Tamba yang lokasinya sangat strategis tidak jauh dengan ruas Jalan Trans Kalimantan.
Fordecun menjelaskan, ada banyak nilai historis tentang alam yang dimiliki Desa Bahu Palawa begitu juga keberadaan seni budaya didalamnya. Pemerintah desa setempat terus berupaya untuk melestarikan serta mengembangkan potensi yang ada agar lebih memiliki manfaat lebih besar lagi untuk warga setempat khususnya bagi Kabupaten Pulang Pisau.
Dari cerita para leluhur terdahulu, sambung Fordecun, bahwa kehidupan warga Desa Bahu Palawa tidak lepas bertahan hidup dengan memanfaatkan alam sebagai sumber kehidupan. Kearifan lokal seperti ini masih dipertahankan dari generasi hingga ke generasi sekarang ini.
Seperti contoh, masih terjaganya hutan adat dan hutan desa yang terbilang masih cukup luas dan asri. Berbagai jenis tumbuh besar seperti blangiran, gaharu, ramin, bangaris, dan masih banyak lagi jenis pohon lainnya tumbuh di hutan tersebut. Selain itu sejumlah seni tari tradisional yang selalu di tampilkan diberbagai kegiatan.
Tidak hanya disitu, lanjut Fordecun, Desa Bahu Palawa juga memiliki nilai-nilai sejarah awal mula terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah melalui situs rumah bersejarah Djaga Bahen yang keberadaannya telah diakui oleh Balai Pelestari Cagar Budaya (BPCB) yang ada di Kalimantan Timur.
Sebuah rumah yang didirikan pada 1935 oleh Djaga Bahen ini merupakan seorang tokoh yang ada di desa setempat. Pada tanggal 15-22 Juli diadakannya kongres atau pertemuan Serikat Kaharingan Dayak Indonesia (SKDI) yang diketuai oleh Sahari Andung dan semua tokoh-tokoh besar lainnya ikut berkumpul di rumah tersebut untuk memperjuangkan melahirkan Kalimantan Tengah sebagai provinsi otonom.
Fordecun berharap, dengan segala potensi yang dimiliki oleh Desa Bahu Palawa mulai dari alam hingga seni budaya yang dipadukan dan dikemas untuk mendorong meningkatkan perekonomian warga setempat. Melalui destinasi wisata alam Sungai Tamba semua ditampilkan sebagai cara untuk mempromosikan potensi-potensi yang dimiliki desa kepada masyarakat luas. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)