
TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Kesahatan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah dr Pande Putu Gina (25/3/2023) mengatakan bahwa pihaknya memaksimalkan keberadaan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk pencegahan Tuberkulosis (TBC) melalui pènyuluhan agar masyarakat lebih peduli dan sadar bahwa penyakit ini masih kategori berbahaya.
Dikatakan Pande Putu Gina, TBC merupakan penyakit yang berbahaya dan bahkan menjadi penyebab kematian penyakit menular di dunia, termasuk di Indonesia. Sementara Indonesia menempati urutan tertinggi kedua di dunia kasus TBC setelah India.
Menurutnya, penyakit TBC yang akrab dikenal TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang paru-paru. Gejala TB sendiri berupa batuk yang berlangsung lama (lebih dari 3 minggu) yang biasanya diawali dahak hingga mengeluarkan darah.
Lanjut dikatakanya, penyakit satu ini tidak hanya menyerang paru-paru. Bakteri Mycobacterium Tuberculosis ini juga dapat menyerang tulang, usus maupun kelenjar, sehingga penyakit ini dapat menular melalui percikan ludah yang keluar dari penderita TBC saat berbicara, batuk, ataupun bersin. Penyakit ini lebih rentan tertular kepada seseorang yang memiliki imun rendah.
Pande Putu Gina, mengatakan bahwa tanda-tanda awal dari penyakit ini dapat berupa demam, batuk, keringat malam, atau penurunan berat badan yang drastis. Namun, jika terjadi keterlambatan penanganan dapat menyebabkan penularan bakteri ke orang lain.
Lebihlanjut dikatakanya, tindakan pencegahan TBC atau resiko terinfeksi TBC ini dapat diminimalisir dengan tindakan seperti menjaga kebersihan. Bagi penderita TBCyang penting menjaga kebersihan dengan menutup mulut dan hidung saat batuk dan selalu memakai masker, membatasi interkasi sosial, maksimalkan ventilasi rumah agar sinar matahari bisa masuk kedalam rumah.
Penangulangan penyakit TBC, terang dia, diperlukan sinergi anatara pemerintah setempat dengan seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan penangulangan TBC di suatu daerah tidak lepas dari peran semua pihak sehingga peran Puskesmas melakukan penyuluhan dan deteksi dini TBC ini diharapkan menumbuhkan kesadaran, kemauan kepada masyarakat dan dalam kemampuan memutus mata rantai penyebaran TBC dapat diwujudkan. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)