TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Yudady Ismael (28/12/2023) mengungkapkan salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan hasil budidaya ikan di kabupaten setempat adalah pencemaran pada lingkungan dan air. Persoalan ini terlihat semakin berkurangnya masyarakat nelayan untuk memanfaatkan keramba di sperairan sungai sebagai media untuk budidaya ikan.
Yudady Ismael menjelaskan, Kabupaten Pulang Pisau memiliki potensi sumber daya alam yang mampu untuk mendorong pengembangan budidaya ikan dengan menerapkan sistem budidaya secara alami memanfaatkan keramba disetiap sungai.
Namun, untuk saat ini yang membuat minat para pembudidaya ikan enggan memanfaatkan budidaya keramba dikarenakan kualitasa air sungai yang mulai tidak sehat. Semua disebabkan akibat pencemaran lingkungan yang tidak terkendali.
Yudady Ismael mengatakan, terjadinya kerusakan lingkungan baik yang disengaja maupun tidak disengaja berimbas pada produktivitas bagi pembudidaya ikan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini kualitas air sungai besar maupun kecil sudah tercemar disebabkan oleh aktivitas manusia baik itu di perairan maupun di darat.
Seperti contoh, kata Yudady Ismael, aktivitas pengelolaan perkebunan sawit yang limbahnya terbawa hanyut ke perairan sungai besar. Limbah tersebut bisa mencemari kualitas air sungai sehingga menjadi kendala untuk kesuburan dan pengembangbiakan ikan.
Yudady Ismael tidak menampik, meskipun ada jenis ikan yang mampu beradaptasi dengan kualitas kadar air tercemar, namun ada juga ikan yang lambat pertumbuhannya dan tidak mampu berkembang biak. Pencemaran lingkungan di perairan ini menjadikan sumber daya ikan kian memburuk.
Menurutnya, berkurangnya sumber daya ikan di sungai ini dirasakan masyarakat nelayan. Selain dampak dari pencemaran, juga masih kurangnya kesadaran masyarakat melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap terlarang seperti distrum atau illegal fishing.
Menyikapi persoalan ini, tegas Yudady Ismael, Dinas Perikanan setempat akan terus berupaya dan bersinergi dengan pihak kepentingan untuk mengembalikan kondisi kualitas perairan yang sehat sehingga para pembudidaya ikan baik di kolam maupun dengan menggunakan keramba bisa kembali produktif. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)