Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Pande Putu Gina. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Pande Putu Gina (27/3/2024) mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mempertahankan predikat atas torehan kabupaten setempat bebas penyakit Frambusia atau patek ditandai dengan diterimanya sertifikat bebas penyakit Frambusia dari Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.

Dirinya memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat serta pihak terkait atas prestasi capaian status bebas penyakit Frambusia. Pencapaian ini tidak terlepas dari kontribusi serta dukungan aktif yang diberikan oleh semua pihak kepada pemerintah setempat terkait dengan pencegahan penularan penyakit ini.

Mempertahankan predikat bebas Frambusia, terang dia, perlu kerjasama yang berkelanjutan dengan menggarisbawahi komitmen pemerintah setempat untuk mempertahankan kondisi nihil kasus Frambusia.  Perlu untuk diketahui bahwa penyakit Frambusia  merupakan infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri dan frambusia dikenal juga sebagai frambusia tropica atau patek. Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung dengan penderita kulit yang terinfeksi.

Dikatakan Pande Putu Gina, penyakit Frambusia adalah penyakit yang pada dasarnya menyerang kulit. Namun seiring berjalannya waktu, bila tidak cepat ditangani penyakit ini bisa menimbulkan beberapa komplikasi seperti kerusakan pada kulit, tulang, persendian yang menyebabkan penderita sulit bergerak.

Penyakit Frambusia diakibatkan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang masuk ke tubuh seseorang melalui luka atau goresan di kulit atau kontak langsung dengan penderita. Bisa mengakibatkan kelainan bentuk hidung, kaki, dan langit-langit bagian atas dengan membentuk jaringan perut dan rentan menyerang pada anak berusia dibawah 15 tahun dan menyebabkan kecacatan.

Untuk mempertahankan status bebas Frambusia, menurutnya, memerlukan usaha bersama demi menjaga dan mempertahankan keberhasilan tersebut. Dirinya mengajak kepada tenaga kesehatan di Puskesmas, kader kesehatan, dan kader Posyandu agar tanggap terhadap kondisi kesehatan di masyarakat. Jika ada indikasi segera laporkan ke unit pelayanan kesehatan guna langkah cepat penaganan dan pencegahan.

Dikatakan Pande Putu Gina, yang tidak kalah penting adalah peran aktif masyarakat dalam melakukan pola hidup sehat dan bersih. Menghindari kontak langsung dengan penderita, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan menjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan sekitar. Perilaku tersebut sebagai kunci keberhasilan mencegah penyakit Frambusia. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)