TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pulang Pisau Dr Supriyadi (16/6/2021) menargetkan ada peningatan Pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari restribusi kapal feri penyeberangan. Peningkatan target pendapatan ini, setelah Dinas Perhubungan setempat melakukan bentuk kerja sama dengan pengusaha kapal feri penyeberangan di Desa Mintin-Anjir Sampit Kecamatan Kahayan Hilir.
Dikatakan Supriyadi dari hasil pertemuan dengan ketiga pemilik feri penyeberangan dengan pihak Dinas Perhubungan setempat, diperoleh sebuah kesepakatan bahwa ketiga pemilik sanggup memberikan kontribusi kepada pemerintah daerah sebesar Rp 14 Juta perbulan yang dibayarkan melalui melalui dinas perhubungan setempat.
Dengan adanya nota kesepakatan antara kedua pihak tersebut, papar Supriyadi, jika dihitung target PAD sebesar Rp396 Juta pada Dinas Perhubungan pertahunnya, bahkan bisa melampaui pendapatan PAD yang ditargetkan oleh pemerintah setempat.
Lanjut dikatakan Supriyadi, menurut estimasi perhitungan PAD di Dinas Perhubungan pada tahun 2021 bisa mencapai sebesar Rp 550 juta. Dihitung dari target pendapatan kapal feri yang di miliki Dinas Perhubungan yang ditargetkan dalam sebulan mendapatkan pendapatan sebesar Rp 40 Juta, sedangkan pada bulan Juni 2021 pendapatan telah mampu direalisasikan mencapai Rp200 Juta. Angka tersebut belum ditambah dengan masuknya kerjasama retribusi dari pemilik feri yang efektif mulai memberikan kontribusi pendapatan pada bulan September mendatang.
Terkait dengan tarif kapal feri yang dikelola Dinas Perhubungan, terang Supriyadi, sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) tarif baru untuk mobil ditetapkan sebesar Rp55 ribu per unit dan sedang di sosialisasikan atas kenaikan tarif tersebut. Berbagai upaya yang dilakukan, kedepannya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah dan juga dapat meningkatkan fasilitas pelayanan yang dibutuhkan masyarakat.
Menurut Supriyadi, perlahan namun pasti masih banyak inovasi yang dilakukan Dinas Perhubungan untuk mendongkrak pendapatan dari potensi lainnya. Dalam waktu dekat pihaknya juga melakukan koordinasi dengan pengelola Pelabuhan Paciran di Lamongan terkait dengan kontribusi apa yang bisa dihasilkan untuk mendongkrak pendapatan karena hingga saat ini keberadaan pelabuhan masih nol dalam pendapatan. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)