Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Ibrahim. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Godfridson melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Ibrahim (21/9/2023) mengatakan generasi milenial bisa menjadi ujung tombak untuk mengembangkan potensi di sektor pertanian khususnya peternakan.

Ada hal yang perlu diketahui, papar Ibrahim, semakin pesatnya kemajuan teknologi tentunya peran generasi milineal harus bisa mengembangkan kreativitasnya melalui peternakan. Apalagi saat ini bidang peternakan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau sudah tidak lagi sebagai usaha sampingan.

Ibrahim menjelaskan, mengingat saat ini Kabupaten Pulang Pisau merupakan salah satu sentral peternakan sapi terbesar di Kalimantan Tengah setelah Kotawaringin Barat (Kobar) Pangkalan Bun, sehingga dorongan ini diharapkan bisa menjadi motivasi untuk dimanfaatkan anak-anak muda dalam menciptakan terobosan-terobosan baru seperti dengan memunculkan inovasi sistem ternak yang lebih modern sebagai generasi penerus bagi petani yang sudah berusia tua.

Menurutnya, jika sebelumnya para petani masih menjadikan usaha ternak hanya untuk pemasukan sampingnya saja, kini potensi ternak sudah sejajar dengan pertanian lainnya seperti, perkebunan, holtikultura, dan padi. Semakin berkembangnya kamajuan jaman serta teknologi, usaha peternakan ini tentunya menjadi kebutuhan bagi masyarakat sebagai pekerjaan utama.

Dikatakan Ibrahim, Dinas Pertanian setempat juga akan terus berupaya dan mendukung generasi muda yang mau berkecimpung dan mengembangkan kreativitasnya di sektor peternakan. Salah satu dukungan ini yaitu dengan membekali bimbingan teknologi (Bimtek) agar bisa menggerakkan sistem ternak modern. Apabila mendapatkan bantuan ternak sapi bisa dimanfaatkan dengan baik dan dalam proses panen diharapkan mampu menghasilkan panen maksimal yaitu dua sampai tiga kali dalam setahun.

Ibrahim menjelaskan, sistem ternak modern merupakan penerapan pola baru yang sesuai standar pada ternak dalam pemberian pakan yang sesuai porsi, serta ditunjang dengan alat bantu teknologi dalam pengecekan kesehatan hewan. Selain itu dalam pemeliharaannya menggunakan kadang koloni untuk ternak sapi betina yang masih produktif dan digabungkan ke dalam satu kandang.

Sistem ternak modern ini, terang dia, setiap ternak diberikan obat perangsang secara bersamaan sehingga proses pengawinan bisa dilakukan secara serentak. Jadi setelah memasuki musim kawin dan kelahiran, peternak bisa melakukan panen pedet atau anak sapi secara bersamaan.

Ibrahim menambahkan, ada keuntungan lebih jika penerapan sistem ternak modern bisa dikembangkan oleh para generasi milineal yakni bisa memanfaatkan hasil kotoran sapi bisa dijadikan pupuk tanaman. Selain berternak mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dengan cara holtikultura dan bisa menambah pendapatannya.

Ibrahim berharap, generasi milineal yang ada di Kabupaten Pulang Pisau mau ikut berkecimpung dan mengembangkan kreativitasnya di bidang pertanian khususnya ternak yang lebih modern dan berdaya saing. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)