Kabid Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau, Ibrahim. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Godfridson melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Ibrahim (8/6/2023) mendorong para peternak sapi di kabupaten setempat bisa menerapkan cara modern berbasis teknologi dan meninggalkan cara lama sistem tradisional sebagai meningkatkan reproduksi atau pengembangbiakan ternak sapi.

Ibrahim menjelaskan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, bahwa pengembangan dengan cara modern diharapkan mampu memproduksi kebutuhan ternak dalam negeri secara konsisten. Mengacu dari arahan tersebut,  Dinas Pertanian setempat terus berupaya memberikan pemahaman dan mendorong peternak di kabupaten setempat melakukan sistem tersebut.

Proses ternak dengan cara modern ini, terang Ibrahim, dilakukan kembali ke beberapa sistem mulai dari pemeliharaan, kesehatan, dan tata cara pengembangbiakan. Jika melihat cara tradisional yang dipakai oleh peternak bisa dipastikan kurang kondusif, bahkan tidak sedikit mereka mengalami kegagalan produksi.

Dalam sistem tradisional ternak hanya dilakukan dengan sistem umbar atau dilepasliarkan. Pola sistem pemberian pakannya juga tidak sesuai porsi sehingga kurang perawatan. Berbeda dengan ternak modern yang dilakukan sesuai standar perawatan pada ternak dalam pemberian pakan yang sesuai porsi.

Dikatakan Ibrahim, para peternak diharapkan bisa menerapkan pemeliharaan menggunakan kadang koloni untuk ternak sapi betina yang masih produktif. Selanjutnya digabungkan didalam satu kandang yang sama dengan proses pengawinan juga dilakukan secara serentak karena sebelumnya ternak diberikan obat perangsang secara bersamaan. Setelah memasuki musim kawin dan kelahiran tiba peternak bisa melakukan panen pedet atau anak sapi.

Menurutnya, untuk proses pengembangbiakan sapi nantinya para peternak tidak perlu lagi melakukan cara alami dalam pengawinan seperti harus menggunakan pemacek atau pancingan sapi jantan. Adanya sistem modern  ini pastinya sangat membantu untuk meningkatkan hasil produksi peternak karena Dinas Pertanian Pulang Pisau menyediakan dokter hewan dan petugas yang selalu siap mengontrol kesehatan sapi.

Ibrahim mengatakan, ada keuntungan lain yang bisa didapat oleh para peternak sapi yaitu bisa memanfaatkan hasil kotoran sapi bisa dijadikan pupuk tanaman. Selain bisa berternak mereka juga bisa mendapatkan penghasilan dengan cara holtikultura apabila bisa menerapkan cara modern.

Dirinya mengakui, meskipun cara tersebut telah dilakukan di sejumlah daerah lain seperti Pulau Jawa, namun tidak menutup kemungkinan peternakan cara modern berbasis teknologi  juga bisa membantu keberhasilan peternak sapi di kabupaten setempat.

Ibrahim berharap, dengan adanya dorongan ini populasi ternak di kabupaten bisa semakin meningkat, sehingga ketersediaan daging sapi dan tidak perlu lagi membeli daging sapi dari luar daerah. Selain itu mudah menghentikan terjadinya penyebaran virus pada hewan yang merupakan satu ancaman bagi para peternak. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)