Bersih-bersih sampah yang dilakukan tim dari DLH Kabupaten Pulang Pisau di Jalan Rei II. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Hendri Arroyo (20/10/2023) mengatakan kegiatan pungut atau bersih-bersih sampah yang berserakan di Jalan Abel Gawei Kecamatan Kahayan Hilir merupakan salah satu dorongan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar peduli terhadap kebersihan lingkungan.

Hendri Arroyo menjelaskan, saat ini tingkat kesadaran masyarakat tentang kepeduliannya menjaga kebersihan lingkungan kian berkurang. Masih ada masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga melalui “Gerakan Jumat Bersih Lingkungan Kita” diharapkan bisa memberikan contoh kepada masyaraka agar tidak mengotori lingkungan dengan sampah.

Setiap harinya, dikatakan Hendri Arroyo, limbah sampah dari masyarakat semakin hari terus bertambah. DLH setempat tidak tinggal diam dan terus melakukan penanganan untuk meminimalisir agar tidak terjadi tumpukan sampah.

Hendri Arroyo mengatakan, tidak menutup kemungkinan kegiatan bersih-bersih sampah seperti ini terus berlanjut.Selanjutnya bersih-bersih sampah ini bisa dilaksanakan juga di sungai-sungai.

Menurutnya, ada hal yang perlu dilakukan agar Kabupaten Pulang Pisau bisa bebas dari sampah. Untuk jangka panjang kedepan, kegiatan bisa bekerjasama dengan pemerintah di setiap kecamatan dan pihak lain.

Setiap pihak yang terlibat nantinya bisa mengerahkan pasukan dalam kegiatan bersih-bersih sampah yang berkelanjutan. Upaya itu tentunya bisa dijadikan sebuah gerakan untuk kita semua dalam kepedulian terhadap lingkungan.

Hendri Arroyo menambahkan, penanganan sampah ini diharapkan bisa segera teratasi segera mungkin, terlebih saat ini juga telah dibentuknya tim komunitas pengelola persampahan yang juga mempunyai sarana Tempat Penampungan Sementara Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R). TPS ini untuk mengatasi persampahan yang bisa didaur ulang dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat.

Hendri Arroyo berharap, dari tujuan tersebut nantinya dengan melalui pendekatan pemberdayaan dengan disediakan Bank Sampah bisa juga dijadikan pemasukan untuk masyarakat serta meminimalisir penumpukan sampah. Untuk mendukung program itu agar berjalan, perlahan-lahan dari edukasi ini bisa menjadi awal untuk memulai dalam melakukan penanganan sampah. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)