Kepala DLH Kabupaten Pulang Pisau, Hendri Arroyo. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Hendri Arroyo (18/1/2024) mengungkapkan memanfaatkan hutan desa sesuai fungsinya bisa menjaga keberlangsungan hidup. Pelestarian alam melalui kearifan lokal ini memiliki tujuan karena dapat mencegah berbagai resiko bencana seperti kekeringan saat kemarau dan banjir.

Hendri Arroyo menjelaskan, sebagai salah satu upaya tugas fungsi DLH Kabupaten Pulang Pisau adalah perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup berkelanjutan. Sesuai sub tugas di bidang kehutanan seperti program konservasi jangka panjang sehingga pemerintah setempat terus menggerakkan pengelolaan yaitu Taman Hutan Raya (TAHURA).

Dijelaskan Hendri Arroyo, terdapat program pemberdayaan masyarakat melalui kerjasama kemitraan dengan beberapa Non Governmental Organization (NGO) seperti Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (K.P.SHK). Kerjasama ini untuk meningkatkan kembali ekonomi masyarakat melalui budidaya madu kelulut dikawasan hutan desa yang ada di Kecamatan Kahayan Hilir dan Kecamatan Jabiren Raya.

Menurut dirinya, pengelolaan hutan desa masyarakat secara langsung bisa menjaga kelestarian alam dan berinovasi dalam meningkatkan bidang usahanya. Adanya konsep seperti ini tentunya juga bisa menjadikan hutan-hutan yang ada di Kabupaten Pulang Pisau terkelola dengan baik.

Hendri Arroyo mengingatkan, hutan memiliki peran yang sangat besar karena sebagai pengendali kehidupan berkelanjutan makhluk hidup. Diantaranya, mencegah erosi, banjir, dan untuk menjaga kelestarian satwa liar karena hutan merupakan habitat satwa yang kita miliki.

Ada manfaat besar lainnya dengan mengkelola hutan desa karena bisa menekan terjadinya pemanasan global atau global warming dan juga mengurangi emisi karbon Gas Rumah Kaca (GRK). Fenomena alami ini telah menjadi isu dunia yang berkepanjangan, oleh sebab itu harus ada upaya untuk mengatasinya.

Terjadinya GRK, terang dia, disebabkan karena cahaya matahari yang tidak mampu lagi memantulkan sinarnya secara sempurna keluar atmosfer bumi. Suhu bumi yang terus meningkat kemudian menyebabkan pemanasan global berkepanjangan.

Ada hal yang perlu diketahui,  bahwa wilayah pesisir di Kabupaten Pulang Pisau juga memiliki volume karbon yang cukup tinggi. Melihat kondisi tersebut juga diperlukan tindakan secara masif salah satu yaitu dengan kembali meningkatkan penanaman mangrove berkelanjutan.

Hendri Arroyo mengajak, setiap desa yang memiliki hutan baik hutan desa maupun hutan adat harus bisa dikelola dengan baik sesuai fungsinya. Pemerintah kecamatan hingga desa juga harus lebih produktif dalam memanfaatkan sumberdaya alam karena selain untuk pelestarian tentunya bisa menunjang perekonomian ditengah masyarakat. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)