Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau, Hendri Arroyo. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Hendri Arroyo (26/7/2023) mengungkapkan bahwa masyarakat memiliki peran cukup penting untuk bisa mengurangi tonase sampah yang ada di kabupaten setempat.

Masyarakat harus mengetahui, kata dia, bahwa sampah dari limbah rumah tangga organik dan non organik yang dihasilkan masyarakat di wilayah perkotaan di Kabupaten Pulang Pisau setiap harinya bisa mencapai 8-9 ton. Alternatif caranya untuk pencegahan agar sampah tidak meningkat signifikan yakni dengan menciptakan inovasi dengan memilah dan menjual sampah ke Bank Sampah agar bisa di daur ulang sehingga  tonase sampah-sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tersebut berkurang.

Dirinya menjelaskan, jika melihat kondisi yang ada saat ini meskipun telah disediakan TPS, namun masyarakat belum bisa meletakkan sampah dengan baik pada tempatnya. Penampakan sampah yang tercecer juga sering ditemukan.

Hendri Arroyo menyayangkan, sampah-sampah yang tercecer itu karena dibuang dan dilempar begitu saja. Seharusnya masyarakat bisa memilahnya terlebih dahulu sebelum dibuang ke TPS sehingga sampah-sampah tidak membeludak.

Menurutnya, upaya didirikan dan sosialisasi Bank Sampah sebagai upaya untuk memutus terjadinya penumpukan sampah yang signifikan dari hulu yaitu TPS. Sementara untuk hilirnya adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dimana semua sampah mencapai tahap terakhir.

Hendri Arroyo menjelaskan, sampah yang dibuang masyarakat kebanyakan adalah sampah organik dan non organik. Untuk sampah non organik contohnya seperti bungkus kemasan plastik dan kaleng. Sampah ini sulit bisa terurai didalam tanah sehingga penanganannya harus dilakukan secara khusus.

Hendri Arroyo menambahkan, meskipun untuk saat ini terkait denda membuang sampah sembarang masih belum dikenakan sanksi denda, tetapi perlu ada kesadaran bersama untuk peduli terhadap kebersihan lingkungan. Perda sanksi membuang sampah sembarangan ini memang sudah ada, namun masih dalam pembahasan untuk penerapannya saja. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)