Kepala DP3AP2KB Kabupaten Pulang Pisau, dr Bawa Budi Raharja. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau dr Bawa Budi Raharja (7/9/2023) mengatakan, bahwa salah satu yang menjadi fokus utama di negeri ini adalah terus berupaya terhadap penurunan angka stunting tidak terkecuali di kabupaten setempat dengan memperkuat kerjasama dengan berbagai pihak.

Bawa Budiraharja menjelaskan, dalam pencegahan stunting tentunya harus melibatkan beberapa pihak terkait lainnya dan juga seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya bekerjasama dengan seluruh Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) untuk bisa ikut serta mendukung gerakan penurunan angka stunting.

Menurutnya, apabila bisa saling menciptakan kerjasama tentunya semua ini bisa berjalan secara optimal. Mulai dari melakukan edukasi dan sosialisasi hingga tindakan terhadap penanganannya. Selain itu juga keluarga pastinya mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak termasuk didalam pra-nikah dengan usia perempuan 19 tahun.

Dikatakan Bawa Budi Raharja, terjadi kasus stunting tidak serta merta secara tiba-tiba dengan begitu saja, melainkan ada proses yang dilalui. Diantaranya, yang bisa dilihat apabila budaya pernikahan terhadap salah satu pasangan perempuan masih dibawah umur yang  secara mental belum memiliki kesiapan.

Bawa Budiraharja menyampaikan, saat ini angka stunting berada di atas 24 persen dan pada 2024 mendatang ditargetkan turun menjadi 17 persen. Semua itu tentunya bukan hal yang mudah, namun jika semua bisa saling bekerjasama dirinya optimis Kabupaten Pulang Pisau mampu mencapai target penurunan angka stunting.

Bawa Budi Raharja menambahkan, masalah kasus stunting sangat penting untuk diselesaikan segera mungkin karena berpotensi bisa mengganggu pertumbuhan sumber daya manusia.  Sunting juga mengancam kesehatan manusia, bahkan dapat berujung pada kematian anak.

Ada hal yang juga perlu diketahui oleh masyarakat terhadap pencegahan stunting, menurutnya pencegahan  sebaiknya dilakukan pada masa awal kehamilan. Sebagai calon orang tua disarankan harus bisa menerapkan pola makan seimbang dan gaya hidup sehat sedini mungkin dari awal masa kehamilan sampai kelahiran. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)