HAPAKAT – Bencana banjir dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) adalah dua bencana yang menjadi langganan setiap tahun di Kabupaten Pulang Pisau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memperkirakan dua bencana ini masih rawan terjadi dalam Tahun 2018.
Kepala BPBD Salahudin melalui Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Rahmat Kartolo potensi terjadinya dua bencana tersebut masih cukup tinggi, berdasarkan data yang diterima pihaknya dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Tengah.
Diprediksikan pada ini akan terjadi kemarau panjang dan banjir di sejumlah kecamatan. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat agar waspada dan berhati hati, terutama bagi warga yang akan membuka lahan dan untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pinggir sungai agar dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap banjir kiriman.
Rahmat mengungkapkan, daerah yang paling berpotensi mengalami banjir diantaranya Kecamatan Banama Tingang, Kahayan Tengah dan Maliku. Sedangkan untuk kawasan yang berpotensi kebakaran berdasarkan prediksi terdapat di Kecamatan Sebangau Kuala, Kahayan Kuala, Maliku dan PandihBatu
Untuk beberapa daerah seperti Sebangau Kuala ada beberapa kendala yang ditemui seperti akses jalan, sehingga saat terjadi kebakaran di tengah hutan proses pemadamannya yang dilakukan harus menggunakan heli waterboom.
Dengan adanya perkiraan tersebut pihaknya pun saat ini sedang mempersiapkan segala kebutuhan yang akan diperlukan seperti ketersediaan logistik. Bahkan, pihaknya juga telah memberikan himbauan keseluruh daerah yang dinilai rawan dengan memasangkan spanduk agar masyarakat dapat lebih meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana banjir dan karhutla di Tahun 2018 ini. (HPK-05AYU)