TRANS HAPAKAT – Camat Banama Tingang Kabupaten Pulang Pisau Ngeok T Rasad (5/9/2022) mengungkapkan hasil laporan dari tim Tripika kecamatan setempat, sedikitnya ada enam desa antara lain Desa Tangkahen, Desa Bawan, Desa Tambak, Desa Ramang, Desa Hanua, dan Desa Hurung.
Ketinggian debit air di masing-masing desa terpantau mulai setinggi lutut hingga sebatas pinggang orang dewasa. Bahaya banjir yang sering terjadi wilayahnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah kecamatan setempat dan berbagai upaya terus dilakukan dengan mengimbau kepada seluruh kepala desa (kades) dan masyarakat untuk selalu waspada bahaya banjir.
Dikatakan Ngeok, banjir yang merendam beberapa desa pada dasarnya disebabkan telah memasuki musim penghujan dengan intensitas curah hujan yang tinggi. Selain itu derah aliran sungai (DAS) Kahayan sudah tidak mampu lagi menampung debit air sehingga menyebabkan banjir dan merendam pemukiman warga sekitar.
Lanjut kata Ngeok, untuk mengantisipasi hal-hal yang timbul akibat dampak banjir tersebut pemerintah kecamatan setempat menghimbau kepada kepala desa yang terdampak banjir agar melakukan pendataan, melaporkan kondisi dan perkembangan situasi di lapangan, serta selalu siap dan siaga mengantisipasi kemungkinan yang terjadi akibat banjir.
Dirinya menghimbau kepada seluruh warga masyarakat di desa terdampak banjir untuk selalu waspada dan tanggap menyikapi keadaan. Menjaga dan memelihara keselamatan jiwa dan ancaman penyakit akibat dampak banjir, bekerjasama dengan melibatkan seluruh unsur yang ada di masing-masing desa.
Selanjutnya menyiapkan dan memberdayakan seluruh alat bantu yang dimiliki desa, jika sampai terjadi sesuatu hal yang buruk, bilamana diperlukan mendirikan dan membentuk posko tenaga tanggap bencana bagi daerah yang dianggap rawan banjir.
Hasil pantauan tim di lokasi Jalan Budel Laju atau di tepian Sungai Kahayan RT.001 Dusun Taliu Desa Goha ketinggian debet air sudah mencapai 40 – 60 centimeter.
Kepala Bidang (Kabid) Kesiapsiagaan Badan Panangulangan Bancana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau Tekson (6/9/2022) mengatakan menyikapi kondisi banjir di wilayah Kecamatan Banama Tingang pihaknya telah menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) guna melakukan pengkajian, identifikasi cakupan lokasi banjir, kerusakan sarana dan prasarana, serta gangguan fasilitas layanan umum.
Dikatakan Tekson, menurut hasil laporan tim di lokasi banjir, Desa Tangkahen merupakan desa yang paling terdampak. Ketinggian debet air di desa tersebut mencapai 80-90 centimeter, beberapa fasilitas yang terdampak meliputi rumah ibadah, sekolahan, kantor desa, balai desa, Puskesmas, dan PAUD.
Lanjut kata Tekson untuk tempat tinggal atau rumah yang terdampak di Desa Tangkahen meliputi sebanyak 313 tempat tinggal, dan 387 kepala keluarga (KK), sementara untuk desa lainnya yang terdampak tim masih melakukan pendataan. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)