HAPAKAT – Gas melon atau gas tabung 3 Kg mulai susah ditemui di sejumlah penjual dan warung di Kota Pulang Pisau. Hal ini membuat beberapa ibu rumah tangga mulai gelisah dengan ketersediaan gas melon yang terkadang bisa mengalami kekosongan.
Kekosongan ketersediaan gas melon di sejumlah warung ini, tentunya dipertanyakan sebagian warga terkait dengan masalah distribusi gas melon isi 3 kg. Bahkan, distribusi tabung gas yang dinilai tidak stabil ini dimanfaatkan oleh pengecer untuk menaikan harga jual.
Hasanah salah satu pemilik warung di Jalan Trans Kalimantan, RT.14 Desa Anjir Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir yang ditemui (28/3/2017) mengatakan beberapa pengecer gas melon 3 Kg di daerah ini mengalami kekosongan gas melon untuk dijual. Kondisi ini terjadi sejak dua minggu terakhir.
Ia hanya berharap pihak terkait dan berwenang bisa mengawasi masalah pendistribusian gas melon ini. Masyarakat, khususnya ibu rumah tangga tentu merasa gelisah dengan kondisi ini. Tidak diketahui pasti, apakah kekosongan ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah mengganti gas melon 3 Kg menjadi bright gas 5,5 Kg. Namun jangan sampai kebijakan seperti ini, malah membuat masyarakat yang menanggung imbasnya, apalagi susah mendapatkan gas untuk keperluan dapur.
Menurut Hasanah, apabila memang banar kebijakan tersebut dilakukan, maka segera disosilalisasikan kepada masyarakat hingga ke daerah pelosok. Bagaimanapun kebijakan ini, hanya menguntungkan para pengusaha dibalik kebijakan tersebut. Masyarakat hanya meminta agar jangan sampai terjadi kekosongan gas di tengah masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Ramadhani warga Desa Anjir Pulang Pisau. Jika memang gas melon 3 Kg ditarik, maka apa penggantinya. Bagaimana dengan tabung 3 Kg milik masyarakat, apakah bisa ditukar guling dengan tabung bright 5,5 Kg. Apabila, masyarakat ujungnya membeli tanpa adanya subsidi dari pemerintah, artinya kebijakan itu tetap memberatkan masyarakat kecil.
Tabung bright gas 5,5 kg saja belum pernah dilihat oleh sebagian masyarakat, tapi dampaknya membuat resah masyarakat dan ibu rumah tangga karena sering terjadi kekosongan gas untuk keperluan memasak dan lainnya.
Ironisnya, bukan hanya ibu rumah tangga. Sering terjadinya kekosongan gas ini, juga memuat pedagang kecil mengeluh. Pedagang keliling yang biasa menggunakan gas melon 3 Kg dibuat susah ditengah kondisi daya beli masyarakat yang masih belum stabil dan cenderung menurun. Harga jual gas melon isi 3 Kg dari biasa 22 ribu, jika terjadi kekosongan bisa mencapai lebih dari 24 ribu. Dikuatirkan, kata Ramadhani, ada pemain yang sengaja memanfaatkan situasi ini. (HPK-77)