Selain mengalami penurunan, beberapa jenis harga sayur mayur mengalami kenaikan. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Harga sejumlah sayur mayur di sejumlah pasar di Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau saat ini masih relatif stabil  dan belum ada kenaikan yang signifikan. Harga cabai yang sebelumnya sempat mengalami kenaikan drastis, saat ini sudah mengalami penurunan.

Jumroh, wanita pedagang  sayur berusia usia 30 tahun (7/4/12022) mengungkapkan untuk harga cabai di pasaran saat ini sudah mulai mengalami penurunan harga menjadi Rp60 ribu perkilogram dari yang sebelumnya yang sempat mengalami kenaikan mencapai Rp100 ribu perkilogram.

Ia mengatakan, penurunan harga cabai ini tidak secara langsung. Sebelumnya harga cabai turun bertahap mulai Rp80 ribu dan saat ini sudah menjadi Rp60 ribu perkilogram. Selain cabai, harga tomat juga  mengalami penurunan dari sebelumnya Rp15 ribu menjadi Rp12 ribu perkilogram.

Selain harga cabai, ada beberapa jenis  harga sayur-mayur yang saat ini mengalami kenaikan, diantaranya terong dan mentimun, sedangkan harga sayuran lainnya masih terbilang stabil.

Untuk harga terong dijual seharga Rp12 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp10 ribu. Harga mentimun Rp6 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp5 ribu perkilogram.  Jumroh mengatakan, biasanya setiap tahunnya menjelang Hari Raya Idul Fitri sejumlah sayur mayor nantinya mengalami kenaikan, tetapi dirinya juga berharap tidak terjadi kenaikan harga yang drastis, karena kenaikan tersebut membuat modal pedagang menjadi berat.

Penjelasan serupa juga diungkapkan Junai. Pedagang berusia 30 tahun ini mengatakan semenjak harga cabai mengalami penurunan, pembeli yang datang juga sudah semakin banyak. Meskipun terkadang pembelian dilakukan dengan harga eceran per ons.

Dirinya mengatakan, untuk pasokan stok cabai dan sayuran masih tidak ada kendala kelangkaan. Namun, jika sewaktu-waktu mengalami kenaikan harga tentunya para pedagang menjadi serba salah dari dijual dengan harga murah tiba-tiba menjadi mahal. Dia juga berharap, tidak ada kenaikan harga lagi, agar masyarakat sebagai pembeli tidak mengalami kesulitan ditengah kenaikan berbagai kebutuhan pokok lain yang terjadi setiap mendekati Hari Raya Idul Fitri. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)