TRANS HAPAKAT – Kepala Puskesmas Pulang Pisau dr Endah Hastariningsih (16/3/2022) mengungkapkan penyakit kolestrol sekarang ini bisa menyerang kaum usia muda, penyakit ini tidak lagi identik hanya menyerang orang dewasa.
Penyakit ini diakibatkan karena faktor pola makan yang tidak terkontrol dan porsi makan yang banyak mengandung bahan lemak. Bahaya penyakit kolesterol ini, bisa membuat penyumbatan pada pembuluh darah, dan apabila penyumbatan tersebut terjadi didalam otak manusia, maka menjadi penyebab penyakit stroke.
Apabila penyumbatan pembuluh daarah itu berada di jantung, beber dr Endah, sangat mudah sekali terserang penyakit jantung, jika penyumbatan ada di ginjal bisa menjadi penyakit ginjal. Penanganan yang lamban, tentu akibat yang paling parah adalah kematian.
Menurut dr Endah, akibat faktor pola makanan yang tidak terukur dan gaya hidup yang tidak teratur, serta jarang berolahraga, bisa menurunkan metabolisme tubuh manusia dan sangat mudah terserang penyakit kolestrol ini. Upaya untuk mencegah terserang penyakit kolesterol, harus dimulai dari usia muda.
Dirinya menjelaskan, di zaman sekarang ini banyak ditemukan pada kaum muda usia 25 tahun sudah terkena Hiperkolesterolemia, akibat pengaruh dari gaya hidup dengan pola makan yang tidak bisa dikontrol.
Untuk mencegah penyakit kolesterol tersebut, lanjut dr Endah, ada yang namanya “Porsi Isi Piring Ku”. Berdasarkan anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Porsi Isi Piring Ku ini adalah makanan karbohidrat seperti nasi dengan porsi 2/3 menjadi 1/2 piring, lauk pauk yang 1/3 dikurangi menjadi 1/2 porsi, sayur-sayuran dengan porsi 2/3, dan buah-buahan dengan porsi 1/3.
Menurut dr Endah, sekarang ini untuk slogan untuk menjaga kesehatan dengan pola makanan yang digunakan bukan lagi “Empat Sehat Lima Sempurna, tetapi lebih disempurnakan dengan nama lain “Gizi Berimbang” dan itu yang harus diterapkan untuk menghindari terserang penyakit kolestrol.
Dirinya menghimbau khusus kepada generasi muda dan orang dewasa untuk rajin berolahraga dan makan dengan menu gizi seimbang. Selain itu, mengurangi makanan yang mengandung banyak berlemak. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)