Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, Ma’rup Kurkhi. (FOTO TRANSHAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulang Pisau, dr Muliyanto melalui Kabid Kesehatan Masyarakat Ma’rup Kurkhi mengatakan bahwa Stunting tidak hanya berkaitan dengan lambatnya pertumbuhan fisik anak yang disebabkan kurang gizi kronis. Stunting juga berpengaruh pada tidak maksimalnya perkembangan otak anak serta mempengaruhi kemampuan belajar dan mental anak.

Hal tersebut dikatakan Ma`rup usai pertemuan yang dilaksanakan Dinas Kesehatan dengan kepala Puskesmas se-Kecamatan Kahayan Hilir (21/11/2019)

Dikatakan Ma’rup untuk menekan angka Stunting di Kabupaten Pulang Pisau diperlukan kesadaran oleh semua pihak. Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai upaya untuk melakukan pencegahan dan menekan angka Stunting ini. Salah satunya dengan melaksanakan pertemuan yang didalamnya menekankan pada poin Konvergensi Penurunan Stunting di Kecamatan Kahayan Hilir.

Diharapkan Ma’rup konvergensi percepatan pencegahan Stunting adalah intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terpadu dan bersama-sama mensasar pada kelompok sasaran prioritas yang tinggal di desa untuk mencegah Stunting.  Penyelenggaraan intervensi itu dilakukan, baik gizi spesifik maupun gizi sensitif secara konvergen dilakukan dengan mengintegrasikan dan menyelaraskan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan bersama dalam upaya pencegahan Stunting.

Dikatakan Ma’rup, perlu dilakukan delapan aksi intergrasi sebagai bentuk upaya komitmen bersama untuk pencegahan Stunting. Meliputi, analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk Stunting, Peraturan Bupati (Perbup) tentang peran desa dalam pencegahan Stunting, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi data serta review kinerja tahunan. (JIMY/DENK)