Anak buaya yang berhasil ditangkap warga dan diserahkan kepada BKSDA. (FOTO PUTRA/ TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Proses evakuasi anak buaya dari rumah warga diwarnai jari tangan salah satu petugas BKSDA bernama Aliansyah, Rabu (26/2/2020) terluka akibat digigit anak hingga mengeluarkan darah. Anak buaya dievakuasi dari rumah Wandi (50) warga Jalan Pacitan Desa Mentaren II saat bekerja di kebun sawit miliknya tidak jauh dari lokasi PT Naga Buana, yang ditangkap sekitar satu minggu lalu.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Kalimantan Tengah Junaidi Slamet Wibowo mengatakan petugas yang terluka akibat gigitan anak buaya tersebut, sudah cukup membuktikan bahwa hewan reptil liar ini sangat membahayakan jika berada di sekitar manusia.

Gigitan anak buaya, terang Junaidi, giginya seperti jarum yang langsung menusuk jika terkena tubuh manusia. Sedangkan gigi buaya  dewasa, bisa sampai mematahkan tulang manusia.

Dikatakan Junaidi, Wandi warga yang menemukan anak buaya di kebun dekat dengan kolam ikan itu sebelumnya berniat untuk memelihara, tetapi takut dengan keberadaan anak buaya yang bisa mencelakakan masyarakat sekitar sehingga anak buaya diserahkan kepada pihak BKSDA.

Junaidi mengungkapkan bahwa dirinya mengapresisasi kepada warga tersebut telah menyerahkan anak buaya yang berjenis Crocodilius Porosus yang disaksikan Kapolsek Kahayan Hilir Ipda Widodo, Kades Desa Mentaren II Agus Imam Murdianto, anggota TNI Kodim 1011/KLK dan sejumlah warga Desa Mentaren II. Anak buaya di Desa Mentaren yang sering muncul adalah jenis buaya muara merupakan salah satu hewan yang dilindungi.

Menurut Junaidi, BKSDA datang ke lokasi dimana dilaporkan adanya kemunculan anak buaya. Selain memasang spanduk himbauan, pihaknya juga memasang jerat untuk menangkap anak buaya yang sudah memangsa unggas milik penduduk setempat.

Berbagai ukuran buaya yang dilaporkan warga, terang Junaidi, diperkirakan ada beberapa koloni buaya yang berhabitat di Desa Mentaren Kecamatan Kahayan Hilir sehingga warga diingatkan untuk selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di sungai atau saluran primer.

Sebelumnya Tim BKSDA memasang jerat dan melakukan penyisiran disepanjang Handel Malang II mencari keberadaan anak buaya yang dilaporkan mulai meresahkan warga setempat. Tim BKSDA melakukan penyisiran bekerjasama dengan Polsek Kahayan Hilir, TNI, Polisi Kehutanan, Kecamatan Kahayan Hilir, Desa Mantaren II dan masyarakat. (AQSHANUL PUTRA/ DENK)