TRANS HAPAKAT – Harga sayur mayur, bumbu dapur, dan kebutuhan pokok lain di sejumlah pasar Kabupaten Pulang Pisau mulai merangkak naik menjelang bulan Ramadan. Kenaikan ini membuat para ibu rumah tangga pusing tujuh keliling ditengah perekonomian yang masih belum membaik.
Muhammad, salah satu pedagang sayuran yang berjualan di Pasar Mingguan atau Pasar Kamis Kelurahan Pulang Pisau Kecamatan Kahayan Hilir (17/6/2022) mengungkapkan bahwa kenaikan harga ini terjadi dalam satu pekan terakhir. Â Diantaranya cabai rawit dan kacang panjang, begitu juga bumbu dapur seperti bawang putih yang ikut mengalami kenaikan.
Laki-laki berusia 30 tahun ini mengatakan, untuk harga cabai saat ini mencapai harga Rp80 ribu perkilogram dari harga sebelumnya Rp60 ribu. Sayuran yang juga mengalami kenaikan adalah kacang panjang naik menjadi harga Rp9 ribu perikat, dari harga sebelumnya Rp7 ribu.
Untuk harga sayur-sayuran lainnya, lanjut Muhammad, seperti kentang, wortel, masih di harga normal. Namun, ada juga sayuran yang mengalami penurunan harga yakni mentimun yang dijual Rp5 ribu perkilogram. Dari beberapa sayuran itu, cabai dan kancang panjang yang sering dicari pembeli.
Hal yang sama disampaikan Saidi pedagang berusia 32 tahun yang mengatakan bahwa sejumlah bumbu dapur terjadi kenaikan harga. Seperti bawang putih dari harga Rp20 ribu perkilogram, naik menjadi Rp24 ribu. Berbeda dengan bawang merah yang harganya turun dari Rp30 ribu menjadi Rp22 ribu.
Aisyah salah satu ibu rumah tangga saat berbelanja di lokasi Pasar Kamis mengatakan bahwa kenaikan sejumlah sayur mayur dan barang kebutuhan pokok ini tentunya bikin kaget dan memberatkan para ibu rumah tangga. Apalagi, dirinya saat ini menggelar acara keluarga sehingga kenaikan harga bisa membuat repot keuangan yang sebelumnya sudah direncanakan.
Kenaikan harga menurut Aisyah, tidak menjadi masalah apabila kenaikannya masih terjangkau oleh masyarakat. Namun, bagi para ibu rumah tangga semua berharap kenaikan ini tidak terjadi terlalu lama, dan para pedagang jangan memanfaatkan situasi untuk meraih keuntungan besar ditengah kondisi masyarakat yang masih serba sulit. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)