Sugito warga Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir yang di dalam video tersebar meminta Bupati Pulang Pisau menyelidiki masalah bantuan sosial di desa tersebut. (FOTO ILUSTRASI/ SCREENSHOT VIDEO)

TRANS HAPAKAT – Kepala Desa (Kades) Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir Agus Imam Murdianto (18/5/2020)  mengatakan dirinya berencana memberikan somasi kepada Sugito yang mengharapkan perhatian pemerintah dengan mengunggah video di media sosial mengaku tidak mendapat sembako untuk warga yang terdampak COVID-19.

Agus mengungkapkan video yang menjadi perbincangan di kabupaten setempat dan juga membawa nama Bupati Pulang Pisau sebelumnya tidak ada konfirmasi kepada pemerintah desa setempat untuk mempertanyakan apakah yang bersangkutan dapat atau tidak sembako dari pemerintah. Ternyata setelah di cross cek ada nama istrinya bernama Sutarti sudah terdaftar sebagai penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) dari pemerintah pusat.

Dikatakan Agus, Sutarti sang istri menjadi penerima BST yang besarnya Rp600 ribu selama tiga bulan. Uang tunai masuk ke rekening pribadi melalui Rekening Bank Rakyat Indonesia (BRI). Desa Mentaren II mendapatkan alokasi 165 penerima BST, dan baru hari ini (18/5/2020) disalurkan.  Dimana dari 165 orang penerima BST itu sebanyak 150 orang melalui Kantor Pos dan 15 orang lain melalui Bank BRI dan BNI.

Agus mengaku kesal, seharusnya sebelum mengunggah yang hal berkaitan dengan masalah senstif yang terjadi masyarakat harus dikonfirmasikan terlebih dahulu kepada pemerintah desa, jangan asal unggah yang pada akhirnya bisa merugikan warga yang bersangkutan.

Ia juga memberikan somasi kepada Sugito dan akun-akun media sosial yang memviralkan untuk memberikan atau memuat klarifikasi kembali melalui video karena istri yang bersangkutan ternyata sudah mendapatkan bantuan dan tidak diperbolehkan mendapatkan bantuan sosial ganda. Apakah benar setelah di cek keluarga tersebut tidak mendapatkan sembako?  Apabila tidak ada klarifikasi, Agus berencana menindaklanjuti atas dugaan pencemaraan nama baik dan perbuatan tidak menyenangkan.

Selain yang memiliki rumah berdinding beton, terang Agus, masih banyak warga lain yang hidupnya jauh lebih susah dari Sugito. Agus meminta kepada warganya untuk berkoordinasi dan mengkomunikasikan  terlebihdahulu sebelum unggah sesuatu ke media sosial. Serta memikirkan dampak dan akibatnya.  

Sugianto warga Mentaren II sebelumnya membuat video beberepa hari sebelumnya yang diunggah ke berbagai group media sosial dan youtube. Dalam video ini Sugianto berkeluh kesah bahwa tidak pernah menerima bantuan karena Kades setempat pilih-pilih dalam memberikan bantuan. Bahkan selama ini setiap bantuan lebih diarahkan kepada anak buahnya dan kerabat Kades.

Sugianto yang mengaku mewakili warga RT.03 merasa tidak terima dan meminta kepada Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo untuk menyelidiki masalah bantuan di desa ini karena berbagai bantuan warga terdampak COVID-19 tidak pernah didapatkan. Ia juga siap bertanggungjawab apabila pernyataannya tersebut tidak benar. (HERI WIDODO/ VRL/ DENK)