TRANS HAPAKAT – Camat Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau Kalimantan Tengah Siswo (19/10/2023) mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Desa Tanjung Sangalang telah menghanguskan ratusan hektare, tidak terkecuali lahan reboisasi juga ikut terbakar.
Siswo menjelaskan, hampir 500 hektare yang terbakar merupakan lahan gambut. Dalam proses penanganan tim terpadu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulang Pisau bersama TNI Polri serta Masyarakat Peduli Api (MPA) yang ada di Kecamatan Kahayan Tengah hingga saat ini masih terus siaga agar api tidak meluas.
Lanjut jelasnya, untuk proses pemadaman lahan yang terbakar berada di tengah hutan, personel sempat mengalami kesulitan sehingga sebvelumnya harus dibantu dengan menggunakan water bombing. Untuk pencegahan para personel disiagakan di sekitar pemukiman penduduk dan jalan raya agar dampaknya tidak sampai mengganggu masyarakat.
Menurut Siswo, Karhutla yang terjadi di Desa Tanjung Sangalang tahun ini merupakan tahun yang terparah. Kawasan hutannya sangat berpotensi Karhutla karena memiliki lahan gambut tebal.
Kepala Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau Ardiansyah membenarkan, dampak Karhutla tahun ini menghanguskan lahan reboisasi milik hutan desa dengan luasan mencapai 400 hektare yang ditanami pohon blangiran. Padahal pohon-pohon tersebut baru dilakukan penanaman pada tahun ini untuk penghijauan.
Dirinya mengatakan, meski telah diguyur hujan dua hari ini warga setempat bersama MPA masih terus melakukan pengawasan dan berjaga-jaga untuk mengantisipasi agar Karhutla tidak semakin meluas.
Ardiansyah mengakui, dalam penanganan Karhutla yang terjadi di Desa Tanjung Sangalang terkendala jauhnya letak titik api. Selain itu sarana dan prasarana pendukung, seperti selang dan pompa air yang masih terbatas, namun upaya penanganan tetap dilakukan. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)