Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Andi Nur Alam Syah, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo, Penjabat Bupati Pulang Pisau Nunu Andriani di lokasi optimasi lahan rawa di Desa Mentaren II Kecamatan Kahayan Hilir. (FOTO DISKOMINFOSTANDI PULANG PISAU)

TRANS HAPAKAT – Penjabat Bupati Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, Nunu Andriani (16/3/2024) mengatakan Kementrian Pertanian (Kementan) terus melakukan akselerasi berbagai program sebagai upaya penanganan darurat pangan dengan mengulirkan program dan kegiatan salah satunya adalah program optimasi lahan rawa (OPLA)

Dikatakan Nunu Andriani, program optimasi lahan rawa (OPLA) dari jumlah keseluruhan luasan program tersebut se Kalimantan Tengah adalah 81.088 hektar, untuk Kabupaten Pulang Pisau dalam program mendapatkan alokasi seluas 21. 453 hektar.

Realisasi program optimasi rawa tersebut, ditandai secara simbolis oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementrian Pertanian Andi Nur Alam Syah, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo, dan OPD terkait, melakukan kick off pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa bersama Kelompok Tani Sidomulyo II, Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau.

Dirinya menyampaikan kick off ini merupakan tanda dimulainya program tersebut, dan merupakan yang pertama dilaksanakan di Kalimantan Tengah pada lahan seluas 106 hektar yang berlokasi diĀ  Desa Buntoi Kecamatan Kahayan Hilir.

Seluas 21.453 hektare tersebut, ungkapnya, ada yang sudah selesai Survei Investigasi dan Desain (SID) seluas 3.509 hektare. Selanjutnya untuk Survei investigasi (SI) seluas 7.000 hektar selesai, lanjut ke tahap desain, serta masih ada dalam proses, Namun, sesuai arahan dan bantuan dari Kementrian sesuai target selama tiga bulan kontruksi optimasi lahan rawa bisa terlaksana dan tercapai.

Nunu Andriani menyebutkan program optimasi lahan rawa, merupakan perwujudan dari pemerintah pusat dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, memperluas lahan pertanian, serta meningkatkan produktivitas pertanian, hal ini sejalan dengan tujuan pembangunan infrastruktur pertanian, yang selama ini petani kesulitan akan akses tersebut.

Progran optimasi lahan rawa, terang dia, dapatĀ  meningkatkan infrastruktur lahan pertanian rawa melalui pembangunan tata kelola irigasi yang memadai. Apabila pembangunan tata kelola air dan normalisasi sesuai hasil SID, program ini tidak hanya meningkatkan indek pertanaman (IP) dan produktivitas akan tetapi secara berkelanjutan agar petani bisa ikut sejahtera.

Nunu Andriani mengharapkan dukungan semua pihak agar program ini berjalan dengan baik sehingga kedepan Kabupaten Pulang Pisau khususnya Kecamatan Kahayan Hilir menjadi salah satu wilayah pendukung swasembada atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)