Proses panen lebah madu kelulut. (FOTO KIRIMAN/ TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Sekretaris Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Taruna Mandiri di Desa Tanjung Taruna Kecamatan Jabiren Raya Kabupaten Pulang Pisau Taruna Mandiri Juni Ranan Baut (21/7/2022) kendala pemasaran membuat diturunkannya harga jual madu kelulut agar omset pemasukan kelompok bisa tetap berjalan.

Kepada www.transhapakat.web.id dirinya mengungkapkan, panen madu telah dilakukan untuk kesebelas kalinya sejak tahun 2021. Selain itu, kelompok mengalami penurunan panen madu yang didapat yaitu dari 31 jumlah kotak madu hanya 23 kotak hanya menghasilkan sebanyak lima liter madu. Padahal disebelumnya lebah bisa menghasilkan madu mencapai sebanyak lebih dari enam liter.

Juni mengatakan, ada beberapa penyebab menurunnya hasil panen madu itu. Salah satunnya adalanya faktor alam. Jika telah datangnya musim penghujan membuat lebah tidak bisa produktif untuk menghasilkan madu, dan tidak bisa keluar dari kotaknya untuk mencari makanan dari sari-sari bunga yang ada di pohon sekitar.  Penurunan juga diakibatkan setelah dilakukan pemisahan koloni lebah dari kotak satu kekotak lainnya, sehingga masih diperlukan waktu yang cukup panjang.

Kondisi yang dialami ini, terang Juni, mau tidak mau kelompok harus penurunan harga jual madu dari yang sebelumnya dijual seharga Rp45 ribu dengan isi 100 mililiter per botol menjadi Rp30 ribu. Menurunnya peminat dari pembeli juga ikut berpengaruh, meskipun kelompok telah berupaya melakukan penjualan dengan cara online, sehingga dengan cara diturunkannya harga jual agar pemasukan bagi kelompok bisa tetap berjalan.

Menurut Juni, kendala pemasaran juga dirasakan oleh kelompok pembudidaya madu lainnya. Tidak dipungkiri, selama dua tahun akibat pendemi COVID-19 para kelompok KUPS madu kelulut yang ada di kabupaten setempat juga ikut terdampak.

Juni menjelaskan, untuk hasil panen yang didapat pada bulan ini dari lima liter madu yang dihasilkan apabila bisa terjual semuanya, kelompok hanya mendapatkan omset sebesar Rp1.500.000,- Tentunya kelompok juga harus lebih ekstra lagi untuk menjaga kondisi lebah, dan salah satu strateginya adalah memperbayak kembali kotak lebah madu agar lebah kelulut bisa terus berproduksi dengan baik, meskipun harus menunggu waktu lebih lama untuk menghasilkan panen lebih banyak.

Dirinya berharap, semoga kedepannya produksi dan pemasaran lebah madu kelulut bisa lebih meningkat. Apabila ada peningkatan panen madu, secara otomatis omset kelompok ikut membaik. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK)