TRANS HAPAKAT – Direktur Konsorsium Pendukung Sistem Hutan Kerakyatan (KPSHK) Mohammad Djauhari (8/9/2024) mengatakan bahwa pihaknya menggandeng pelajar SMA sederajat di Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau untuk ikut bersama memberikan perlindungan dan pengelolaan terpadu ekosistem hutan gambut.
Dikatakan Djauhari, sebagai motor penggerak perlindungan dan pengelolaan hutan konservasi khusunya hutan gambut di kabupaten setempat dipandang sangat perlu melakukan regenerasi. Terobosan ini sebagai upaya regenerasi dan mempersiapkan generasi muda yang perduli terhadap ekosistem gambut.
Dirinya menjelaskan dengan mengandeng pelajar SMA sederajat juga bertujuan agar generasi muda mengetahui tentang hutan gambut, manfaat hutan gambut dan pengelolaannya. Saat ini, perlindungan dan pengelolaan hutan gambut masih dilakukan generasi tua dengan usia antara 40 tahun keatas.
Menurutnya, langkah awal yang dilakukan KPSHK adalah digagas dan dikemas dalam program lomba pembasahan lahan gambut tingkat pelajar SMA sederajat di Kecamatan Kahayan Hilir. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan kapasitas pelajar terhadap perlindungan dan tata kelola hutan berbasis masyarakat.
Sebelum berlomba, kata dia, para peserta diberikan pelatihan oleh mitra kerja yaitu BPBD setempat dan Manggala Agni, sehingga saat dilombakan peserta mengerti dan memahami tata cara menggunakan alat dan kekompakan dalam melakukan proses pembasahan lahan gambut. Program ini tentunya menambah kepedulian para pelajar tentang perlindungan dan pengelolaan ekosistim hutan gambut.
Tindaklanjut program ini. ungkap dia, pihaknya selanjutnya melakukan koordinasi dan komunikasi kepada pihak dinas terkait, khususnya Dinas Pendidikan agar program perlindungan dan pengelolaan terpadu ekosistem hutan gambut untuk menjadi salah satu program pendidikan ekstrakulikuler di sekolah. Melalui program tersebut menjadikan anak pelajar lebih memahami dan lebih perduli terhadap kondisi hutan gambut di kabupaten setempat.
Ditambahkan Djauhari, masuknya program ekstrakulikuler di sekolah ini sudah barang tentu akan meningkatkan kapasitas serta menciptakan generasi muda berkualitasserta bertanggungjawab terhadap keberlangsungan sumber daya alam (SDA)di sekitarnya. Selain itu memperkuat generasi muda yang perduli terhadap kondisi hutan gambut secara berkelanjutan. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)