TRANS HAPAKAT – Ketua Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Roby Hudin (16/11/2024) mengungkapkan simulasi pemungutan dan penghitungan suara adalah untuk memastikan kesiapan petugas KPPS dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelengara di tempat pemungutan suara (TPS).
Dikatakan Roby Hudin, dengan dilaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara dengan tujuan bahwa hasil bimbingan teknis (Bintek) yang telah diberikan kepada petugas KPPS agar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan aturan yang berlaku.
Dalam simulasi, tahapan pemungutan suara dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur yang ditetapkan oleh komisi pemilihan umum (KPU), mulai dari tata cara pelaksanaan bahwa pemilih diberikan surat suara, kemudian diarahkan ke bilik suara untuk memberikan suara secara rahasia. Setelah itu, surat suara dimasukkan ke dalam kotak suara yang telah disediakan.
Setelah proses pemungutan suara selesai, tahapan dilanjutkan dengan penghitungan suara. Petugas menghitung setiap surat suara secara transparan dan terbuka di hadapan para saksi dan masyarakat yang hadir. Proses ini dilakukan untuk memberikan gambaran nyata kepada publik tentang bagaimana setiap tahapan pemungutan dan penghitungan suara dilaksanakan pada hari pemilihan.
Roby Hudin menyampaikan pentingnya simulasi ini adalah sebagai bagian dari persiapan teknis untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan tantangan yang mungkin dihadapi. Simulasi ini penting untuk memastikan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam proses pemilu sudah siap, sehingga pemungutan suara dapat berjalan lancar, transparan, dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebagai pelaksana dan masyarakat yang berperan sebagai pemilih. Dengan adanya simulasi ini, kata dia, diharapkan semua petugas di lapangan dapat memahami alur serta prosedur pemungutan dan penghitungan suara, mulai dari kedatangan pemilih, proses pemberian suara, hingga penghitungan hasil suara.
Lanjut dikatakanya, simulasi ini juga merupakan upaya meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam Pilkada. Simulasi diharapkan dapat meningkatkan kesiapan juga profesionalitas penyelenggara. Dengan simulasi secara teknis untuk meminimalisir kendala yang mungkin terjadi pada hari pemungutan suara. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)