Kasat Lantas Polres Pulang Pisau, Iptu Wildaniar Kondowangko. (FOTO TRANS HAPAKAT)

TRANS HAPAKAT – Kasat Lantas Polres Pulang Pisau Iptu Wildaniar Kondowangko (15/4/2021) mengungkapkan menjelang peringatan Hari Kartini, dirinya memaknai bahwa Kartini adalah pejuang emansipasi wanita yang tangguh dan berusaha keras agar wanita tidak di pandang sebelah mata.

Perwira polisi wanita yang menjabat sebagai pimpinan tertingģi di Satlantas Polres Pulang Pisau ini  menuturkan atas perjuangan seorang Raden Ajeng Kartini sampai sekarang bisa dibuktikan, hasilnya wanita sekarang bisa menduduki jabatan penting di suatu lembaga dan institusi di Indonesia. Bahkan, sebagian kaum wanita sekarang ini bisa mencari nafkah sendiri.

Dikatakan Wildaniar meski berjuang dalam kesetaraan gender, kaum wanita juga harus mengetahui dan memahami kodratnya. Wanita harus mampu menjaga perilaku kewanitaanya yang selalu humanis dan lemah lembut saat menjalankan tugas di lapangan sebagai seorang polisi. Tegas di lapangan, tetapi harus juga menjaga tata krama dan perilaku saat di kantor, dan bagi yang sudah berkeluarga tidak menghilangkan kodrat sebagai istri dan seorang ibu, berprilaku lemah lembut ketika berhadapan dengan suami dan anak ketika rumah.

Lanjut dikatakan Wildaniar, dirinya bersyukur dapat bertugas dan bergabung dengan seluruh pimpinan dan anggota Polres setempat  dalam mengemban tugas. Meskipun baru beberapa minggu dalam bertugas, atas bimbingan pimpinan serta kerjasama dan bersinergi dengan anggota sehingga tercipta  kondisi yang aman di wilayah hukum Polres setempat khususnya pada bidang  lalulintas.

Sebagai Kasat Lantas, Wildaniar mengatakan bahwa menjadi seorang Polwan juga merupakan sebuah bukti nyata semangat juang dari RA Kartini dan para pengerak emansipasi wanita lainnya.

Ditengah pandemi Covid-19 ini, dirinya berharap kepada para Kartini di Indonesia untuk ikut mensukseskan program pemerintah dengan berbagai cara untuk mencegah penyebaran Covid -19 dengan menjalankan protokol kesehatan dengan 5M. Yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas untuk menekan penyebaran Covid-19 di kabupaten setempat. (Penulis: HERI WIDODO/ Editor: DUDENK)