(FOTO ILUSTRASI/ NET)

TRANS HAPAKAT – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulang Pisau drg Sopiyah melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit dr Pande Putu Gina (22/3/2022) meminta masyarakat untuk melakukan antisipasi dan pencegahan dini untuk menghindari terserang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang diakibatkan dari gigitan nyamuk aedes aegypti.

Kondisi musim sekarang ini, terang dr Pande, sulit ditebak. Masih dalam musim penghujan ini upaya pecegahan dini lebih penting dari bahaya penyakit itu sendiri.  Dirinya menegaskan, demam berdarah merupakan penyakit yang tidak bisa disepelekan. Ciri khas jika terserang demam berdarah, dihari pertama sampai hari ketiga pasti mengalami demam tinggi. Selanjutnya, di hari keempat sampai hari ke enam demamnya akan turun.

Pada saat tersebut, paparnya, merupakan fase kritisnya dari penyakit demam berdarah. Jadi, jangan beranggapan bahwa demam turun sudah dianggap sembuh, tetapi disaat demam turun bisa terlihat dari perkembangannya, apakah menjadikan  tubuh menjadi lemas, mual, muntah bahkan sampai terjadinya diare.

Menurut dr Pande, banyak masyarakat masih beranggapan kalau demam turun dianggap telah sembuh, padahal jika sampai fase tersebut angka trombositnya ikut menurun dan bisa menjadi sulit dalam penanganannya hingga menyebabkan kematian.

Apabila kondisinya mulai membaik, trombosit perlahan ikut naik ke taraf normal. Cairan tubuh yang tadinya turun selama dua fase pertama juga pelan-pelan mulai kembali normal pada 48-72 jam setelahnya.

dr Pande mengatakan, apabila masyarakat mengalami gejala-gejala demam berdarah jangan takut untuk periksa. Walaupun masih dimasa pandemi COVID-19, petugas medis tidak akan mengCOVIDkan pasien.

Antisipasi masyarakat untuk mencega penyakit ini adalah dengan melakukan 3M yakni, dengan menguras, menutup, dan mengubur. Menguras dilakukan dengan selalu membersihkan bak mandi atau tempat penampungan air yang digunakan untuk sehari-hari.

Selain itu juga bersihkan dinding-dinding kamar mandi dan menutup tempat penampungan air, agar nyamuk tidak bisa masuk kedalam bak atau tandon air. Kemudian, mengubur barang-barang bekas yang bisa tejadinya tempat tergenangnya air hujan, karena nyamuk sangat suka di tempat barang bekas yang tergenang air.

Dirinya juga meminta  masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan tempat tinggal. (Penulis: ARIEF SUSENO/ Editor: DUDENK )